"Korban" Persaingan Adidas versus Nike: Reebok Bakal Dilego Rp 35 T
Raksasa merek perlengkapan olahraga Jerman, Adidas AG dikabarkan berencana menjual Reebok kepada sejumlah perusahaan. Penjualan brand ini diduga dipicu oleh kurangnya kinerja Reebok, terutama dalam persaingannya melawan dominasi Nike di pasar Amerika Serikat (AS).
Reebok disebut gagal merestrukturisasi bisnis, menurut laporan media Jerman Manager Magazin, seperti yang dilansir Forbes. Adidas berencana menyelesaikan penjualan brand tersebut pada Maret 2021.
Masih menurut laporan media tersebut, CEO Adidas Kasper Rorsted akan melepas Reebok senilai € 2 miliar atau setara US$ 2,4 miliar (Rp 35,1 triliun).
Perusahaan dilaporkan memiliki tim internal yang bertugas mengerjakan kesepakatan dan menandatangani perjanjian kerahasiaan.
Sejumlah perusahaan dikabarkan tertarik membeli Reebok di antaranya adalah VF Corp, pemilik merek Timberland dan North Face serta Anta International Group Holdings dari Tiongkok.
Setelah kabar tersebut, saham Adidas melonjak 3,2%. Namun, juru bicara Adidas mengatakan kepada Bloomberg perusahaan tidak mau mengomentari rumor tersebut.
Reebok yang bermarkas di Boston adalah merek perlengkapan olahraga terbesar ketiga di dunia sebelum diakuisisi oleh Adidas senilaiUS$ 3,8 miliar pada 2006. Adidas membeli Reebok untuk bersaing dengan pemimpin pasar produk olah raga di AS yakni Nike Inc.
Namun, penurunan penjualan Reebok dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan para investor menuntut Adidas untuk menjual merek tersebut.
Lonjakan Penjualan Nike
Pesaing Reebok di Amerika Serikat (AS) Nike Inc. justru mencatat kenaikan pendapatan signifikan sepanjang kuartal I 2020. Melesatnya penjualan online Nike hingga 82% menolong bisnis perusahaan di masa pandemi corona.
Dikutip dari CNBC, Nike berhasil membuktikan pertaruhannya di segmen digital. Konsumen beralih ke situs web dan aplikasi untuk berbelanja sepatu kets dan pakaian olahraga selama pandemi Covid-19.