Perubahan Iklim Belum Jadi Isu Utama yang Dibahas Politisi Pemilu 2024

Tia Dwitiani Komalasari
23 Oktober 2023, 15:17
Bangunan bekas pelelangan udang yang telah terendam di kawasan Pulau Cangkir, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Selasa (17/10/2023). Bappenas mengungkapkan perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut antara 0,8 hingga 1,2 cm per tahun yang t
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/sgd/tom.
Bangunan bekas pelelangan udang yang telah terendam di kawasan Pulau Cangkir, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Selasa (17/10/2023). Bappenas mengungkapkan perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut antara 0,8 hingga 1,2 cm per tahun yang terus terjadi di wilayah Indonesia akan mengancam lingkungan hidup 160 juta jiwa masyarakat pesisir.

Grace mengatakan, sumber stress tersebut adalah akibat dari krisis pangan, kehilangan mata pencaharian, ataupun kerusakan dan kehancuran lingkungan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Selain itu, data Air Quality Life Index (AQLI) pada tahun 2022 menunjukkan beberapa daerah di Indonesia, khususnya DKI Jakarta dan kota di sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) diproyeksi mengalami penurunan angka harapan hidup rata-rata selama 2,4 tahun karena polusi udara.

Data yang sama menunjukkan bahwa Jawa Barat adalah provinsi paling tercemar di Indonesia, dimana polusi udara memperpendek angka harapan hidup 48 juta penduduk hingga 1,6 tahun. Polusi ini berasal dari asap dari kebakaran hutan, ditambah emisi karbon yang bersumber dari gas buang kendaraan bermotor, pembangkit listrik dan mesin pada industri, dan sebagainya.

Contoh lain dampak perubahan iklim juga dialami DKI Jakarta. Peneliti MCCCRH Indonesia Node Eka Permanasari, yang fokus risetnya berkaitan dengan pengembangan perkotaan, mengatakan bahwa perubahan iklim memperparah gempuran hujan deras terhadap DKI Jakarta.

"Jakarta saat ini berjuang untuk tidak tenggelam," tandas Eka.

Dampak ekonomi perubahan iklim juga mengkhawatirkan. Bappenas memprediksi Indonesia akan mengalami kerugian sebesar Rp 544 triliun pada periode 2020-2024.

Selain itu, Indonesia juga bisa kehilangan 30%-40% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 132 triliun akibat kerugian dari sektor pertanian, kesehatan, dan kenaikan permukaan laut.

Bank idealnya mampu memainkan peran kunci dalam mitigasi perubahan iklim, seperti lewat pembiayaan transisi energi, investasi di sektor rendah karbon, serta dukungan finansial untuk berbagai proyek ramah lingkungan.

Tapi, bank yang sudah menjalankan peran tersebut tampaknya masih langka. Hal ini terlihat dari penilaian lembaga riset Prakarsa, yang tertuang dalam Laporan Pemeringkatan Bank 2022: Mengukur Kemajuan Kebijakan Keuangan Berkelanjutan Perbankan di Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...