Arab Saudi Garap 4 Proyek Pembangkit Listrik dengan Penangkapan Karbon
Ini akan membantu Arab Saudi mencapai campuran energi yang optimal untuk produksi listriknya. Arab Saudi secara aktif memimpin transisi energi di wilayah Timur Tengah.
Sementara itu, Direktur Umum Kebijakan Energi Terbarukan di Kementerian Energi Arab Saudi, Muneef Al-Muneef, mengatakan negaranya telah mencapai proyek energi terbarukan sebesar 22,8 gigawatt.
Al-Muneef menuturkan, Arab Saudi terbuka terhadap beragam teknologi seperti penyimpanan hidro dan panas bumi. Mereka juga mengevaluasi potensi penerapannya dalam memenuhi target energi.
“Kami tidak benar-benar mengikat diri pada satu teknologi. Kami secara konsisten memantau potensi teknologi ini dan tingkat penerapannya di Arab Saudi dan apakah teknologi ini dapat membantu kami mencapai target kami,” kata Al Muneef beberapa waktu lalu.
Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Alkhorayef, mengatakan dedikasi negaranya untuk mengakses energi hijau dengan harga bersaing pada akhirnya menunjukkan komitmen terhadap energi berkelanjutan. Pada Oktober 2023, perusahaan utilitas Saudi ACWA Power mencapai sertifikat operasi komersial untuk fase ke-2 dari proyek tenaga surya Sudair.
Pada Juli 2023, Arab Saudi menaruh investasi sebesar US$ 2,6 miliar pada industri pertambangan global untuk transisi energi bersih. Langkah strategis ini membawa 10% saham di divisi logam dasar Vale SA.
Dalam kesepakatan lain, Saudi dan perusahaan regional berpartisipasi dalam lelang kredit karbon terbesar yang diprakarsai oleh Saudi Arabia’s Public Investment Fund (PIF).