ESDM Tetapkan Volume Biodiesel Tahun Depan Sebesar 9,2 Juta KL

Image title
23 Desember 2020, 10:06
biodiesel, bbn, bbm, kementerian esdm
KATADATA/Arief Kamaludin
Ilustrasi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan volume bahan bakar nabati atau BBN jenis biodiesel pada 2021 sebesar 9,2 juta kilo liter (KL).

Terdapat pula 1 badan usaha yang melakukan perluasan pabrik dengan kapasitas 478 ribu kiloliter. Lalu, tiga badan usaha BBN sedang melakukan pembangunan pabrik biodiesel baru dengan kapasitas total 1,57 juta kiloliter dan akan mengajuk izin usaha niaga pada tahun depan. 

Pemerintah Ubah Skema Pungutan Ekspor CPO

Pemerintah telah menerbitkan aturan baru mengenai pungutan ekspor kelapa sawit mentah atau CPO secara progresif. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai kebijakan pungutan ekspor akan memberikan kepastian keberlanjutan program biodiesel 30% (B30) pada tahun depan. "(Program) B30 akan berlanjut dengan kenaikan pungutan ini,” kata Wakil Ketua Umum Gapki Togar Sitanggang pada 3 Desember lalu. 

Pasar pun telah memastikan Indonesia akan memiliki serapan domestik sebesar 8 juta ton untuk program biodiesel pada 2021. Dengan demikian, pasokan dan permintaan bakal berada pada kondisi baik. Harganya akan ikut membaik.

Sebelum aturan itu terbit, ada kekhawatiran mengenai keberlanjutan program biodiesel lantaran selisih harga antara CPO dan minyak solar semakin melebar. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sebagai pemberi dana pada program mandatori bauran biodiesel, dikhawatirkan akan mengalami defisit akibat selisih harga tersebut.

Gapki menghitung, BPDPKS membutuhkan dana sebesar Rp 4 triliun untuk mendukung program B30. Hal ini diperkirakan sulit di tengah kondisi ekspor yang melemah karena pandemi serta pungutan ekspor yang sebelumnya ditetapkan sebesar US$ 55 per ton. "BPDPKS kemungkinan tidak punya cukup dana untuk mendukung program pada 2021," kata dia.

Sebelumnya, Togar juga memberikan prediksi harga CPO pada 2021 melalui tiga skenario. Skenario pertama ialah bila B30 berlanjut, kisaran harga CPO berkisar US$ 750-US$ 850 per ton. Sedangkan, harga CPO diperkirakan turun menjadi US$ 600-US$ 700 per ton jika program yang berlanjut ialah B20.

Ia juga menyusun skenario bila program mandatori biodiesel tidak berjalan pada 2021. Pada skenario ini, harga CPO akan anjlok mnejadi US$ 400-US$ 500 per ton karena ada limpahan stok yang tak terserap oleh pasar.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...