Kebutuhan Litium untuk Kendaraan Listrik Hingga 2030 Lebih 758.000 Ton

Image title
20 Mei 2021, 17:03
litium, kendaraan listrik, mobil listrik, motor listrik
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.
Karyawan melakukan pengisian daya pada mobil listrik BMW i3s di kawasan Meruya, Jakarta, Jumat (2/10/2020).

Di sisi lain, Kementerian ESDM saat ini juga tengah menggenjot penggunaan kendaraan listrik roda dua. Salah satunya dengan melakukan modifikasi sepeda motor berbahan bakar bensin menjadi sepeda motor listrik.

Menurut Dadan sejauh ini pemerintah sudah berhasil memodifikasi dua motor bensin menjadi motor listrik. Untuk memodifikasi motor bensin menjadi motor listrik, masyarakat diperkirakan perlu merogoh kocek Rp 5-6 juta.

"(Kami) sedang melakukan optimalisasi dari sisi harga, berapa sebenarnya harga yang layak jika masyarakat ingin memodifikasi kendaraan motornya," kata dia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebelumnya mengatakan dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi, ketergantungan terhadap bahan bakar minyak atau BBM pun terus meningkat. Konsumsinya mencapai 1,2 juta barel per hari dan sebagian besar merupakan produk impor.

Untuk itu, Kementerian ESDM sedang menyusun strategi besar penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau KBLBB. Target pengurangan impor bahan bakarnya setara 77 ribu barel minyak per hari (BOPD).

Dengan penggunaan 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik, penghematan devisa dari penurunan impor BBM mencapai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 25,4 triliun. “Penurunan emisi karbon dioksidanya mencapai 11,1 juta ton,” kata Arifin.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...