Sri Mulyani Jaga Kondisi Keuangan PLN Menghadapi Transisi Energi

Agustiyanti
18 November 2021, 12:34
sri mulyani, transisi energi, perubahan iklim, pln, energi bersih
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, transisi menuju nol emisi karbon membutuhkan biaya yang tak sedikit.

Saat ini, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah telah memberikan bantuan kepada PLN dalam bentuk subsidi, kompensasi, hingga penyertaan modal negara. PMN yang disuntikkan bahkan mencapai sekitar Rp 5 triliun setiap tahunnya untuk mencapai elektrifikasi hingga 100% penduduk Indonesia.

 Ia mengatakan, biaya yang dibutuhkan untuk mendorong transisi energi di tanah air tak sedikit. Oleh karena tu, menurut dia, Kementerian Keuangan bersama dengan lembaga multilateral tengah melakukan diskusi terkait pemenuhan kebutuhan pendanaan ini. 

"Pada pertemuan di Glasglow, saya mengartikulasikan kebutuhan dana ini dengan sangat keras, Kita mau saja mencapai itu, tapi hitungan uangnya harus dibicarakan secara ekplisit. Siapa yang membayarkan berapa dan untuk apa," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani sebelumnya sempat menyebutkan bahwa pemerintah setidaknya butuh anggaran hingga US$ 30 miliar atau Rp 428,4 triliun (kurs Rp 14.280 per US$) untuk merealisasikannya dalam beberapa tahun ke depan.

"Indonesia telah mengidentifikasi terdapat 5,5 GW PLTU batu bara yang bisa masuk dalam proyek ini (pensiun dini), dengan kebutuhan pendanaan sebesar US$ 25-30 miliar selama delapan tahun ke depan," tulis Sri Mulyani dalam unggahan di akun instagram pribadinya @smindrawati, Selasa (2/11).

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara sebelumnya juga sempat mengatakan bahwa butuh anggaran hingga Rp 3.500 triliun untuk mempensiunkan seluruh PLTU batu bara yang ada saat ini. Kebutuhan ini menurutnya tidak bisa didanai sendiri, melainkan butuh dukungan internasional. 

Sri Mulyani mengatakan rencana pensiun dini PLTU batu bara menjadi salah satu agenda transisi energi Indonesia untuk memenuhi komitmen penanganan perubahan iklim.

Sebagaimana dokumen NDC, Indonesia berjanji mengurangi emisi 29% hingga tahun 2030 dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan internasional. Rencana untuk mempensiunkan pembangkit batu bara juga disampaikannya bersama Presiden Jokowi di depan forum CEO dunia dan investor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...