PLN Umumkan Rencana Pensiun Dini PLTU di COP28, Pembiayaan dari ADB

Tia Dwitiani Komalasari
1 Desember 2023, 13:59
Ilustrasi PLTU
123rf.com/Jeeraphun Juntree
Ilustrasi PLTU

Dana tersebut di antaranya US$100 juta dari tuan rumah COP28 Uni Emirat Arab, US$51 juta dari Inggris, US$17,5 juta dari Amerika Serikat, dan US$10 juta dari Jepang.  Uni Eropa menjanjikan pendanaan US$245,39 juta. Angka ini termasuk US$100 juta yang dijanjikan oleh Jerman.

Terobosan awal pada dana kerusakan iklim yang telah dituntut oleh negara-negara miskin selama bertahun-tahun ini diharapkan dapat membantu mendorong kompromi-kompromi lain yang akan dibuat selama pertemuan COP28.

Alden Meyer dari lembaga think tank E3G mengatakan bahwa persetujuan untuk dana "loss and damage", seperti yang disebut secara informal selama dua tahun terakhir, menunjukkan tidak ada pihak yang bermain-main dan menggunakan L&D sebagai alat tawar-menawar yang terkait dengan isu-isu lain. Bank Dunia akan menjadi pengelola dana "loss and damage" tersebut selama empat tahun.

Presiden Bank Dunia Ajay Banga dalam pertemuan dua tahunan dari negara-negara anggotanya di Eropa menyebut perlunya menyertakan representasi yang baik dari negara-negara G77 dalam Dewan Pengurus Dana Moneter Internasional (IMF). Para anggota Komite Transisi menyerukan agar dana tersebut beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip UNFCCC dan Perjanjian Paris.

Dana kerugian dan kerusakan itu juga akan memiliki sekretariat independen. Bank Dunia mensyaratkan penempatan dana minimal US$200 juta untuk memulai pengelolaan dana kerugian dan kerusakan itu. Pembayaran ke dalam dana tersebut bersifat sukarela. Negara-negara maju diundang untuk memberikan kontribusi.

Meski kesepakatan ini merupakan kabar gembira, nilai komitmen yang disampaikan masih jauh dari cukup. Negara-negara berkembang mengatakan bahwa kebutuhan sebenarnya mendekati US$400 miliar per tahun.

"Pekerjaan ini masih jauh dari selesai. Setelah palu diketuk di COP28, kita tidak bisa beristirahat sampai dana ini didanai secara memadai dan mulai benar-benar meringankan beban masyarakat yang rentan," ujar Duta Besar Pa'olelei Luteru, Ketua AOSIS, pada Kamis (30/11). 




Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...