Pertamina Andalkan Dekarbonisasi Kilang untuk Capai Target NZE
Kawasan ini nantinya akan dilengkapi dengan area konservasi bakau. “Ini adalah contoh kawasan kilang yang nantinya akan mengembangkan bahan baku yang lebih berkelanjutan,” katanya.
Seluruh strategi ini ditujukan demi mewujudkan target emisi nol bersih. Strategi ini dilakukan tanpa melupakan konsep sosial, lingkungan, dan tata kelola atau ESG sebagai dasar aksi perseroan. Saat ini perseroan memiliki peringkat risiko ESG 24,2 (medium rating) dari Sustainalytics. Angka ini akan terus diupayakan agar makin menurun.
Tingginya Emisi dan Potensi EBT Sektor Kelautan
Technical Officer International Maritime Organisation (IMO) Camille Bourgeon menambahkan, organisasinya telah membuat Strategi Gas Rumah Kaca IMO 2023. Strategi ini merupakan bukti komitmen dekarbonisasi dari pelaku sektor kelautan global.
Pada tahun 2030, IMO menargetkan 5 persen emisi gas rumah kaca dari sektor pelayaran. Target itu akan terus meningkat hingga menjadi nol emisi pada 2050. “(Sektor) pelayaran menghasilkan hampir 30 persen emisi global. Cukup signifikan, sehingga kita tidak bisa mengabaikannya,” kata Bourgeon.
Ia menilai, Indonesia memiliki rantai pasok ekosistem kelautan yang lengkap dan memiliki kondisi geografis yang unik. Bourgeon berharap, perusahaan yang memanfaatkan sumber daya maritim di Indonesia bisa saling bersinergi dengan dunia internasional untuk mewujudkan dekarbonisasi dari sektor kelautan.
Tak hanya digunakan sebagai jalur lintasan untuk kapal berlayar, lautan Indonesia pun kaya akan potensi pengembangan EBT. Utusan Khusus Global Blended Finance Alliance Mari Elka Pangestu mengatakan, sebagai negara yang dilintasi jalur Cincin Api, Indonesia punya potensi geotermal sebesar 23 gigawatt yang bisa dimanfaatkan.
Salah satu cara untuk memaksimalkan potensi ini adalah melalui pendanaan campuran. Dalam hal ini, Indonesia sudah menerapkan pendanaan berkelanjutan untuk transisi energi. Selain itu, kebijakan terkait tarif EBT, pensiun dini pembangkit listrik batu bara, serta perdagangan karbon juga dapat mempermudah pengembangan geotermal.
Dalam sesi ini, turut hadir Presiden Direktur PT Pertamina Geothermal Enery Tbk Julfi Hadi, Direktur Strategi PT Pelabuhan Indonesia Prasetyo, Direktur Pengembangan Bisnis PT PLN Nusantara Power Muhamad Reza, dan Corporate Strategy and Development PT Bukit Asam Tbk Yeano Andhika.
Para panelis menceritakan beragam inovasi yang telah dilakukan untuk melakukan dekarbonisasi, sekaligus melihat peluang EBT. Mereka juga bersepakat bahwa kolaborasi, dukungan pendanaan, serta regulasi dari pemerintah dapat mempercepat terwujudnya dekarbonisasi dan pemanfaatan EBT di Indonesia.