Pensiun Dini 3 PLTU Berpotensi Turunkan PDB hingga Rp 4 Triliun

Rena Laila Wuri
25 Januari 2024, 15:08
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan unit tambahan PLTU Suralaya di Suralaya, Serang, Banten, Jumat (1/8/2023). Dirut PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan, pihaknya menurunkan daya PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya agar pol
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/tom.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan unit tambahan PLTU Suralaya di Suralaya, Serang, Banten, Jumat (1/8/2023). Dirut PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan, pihaknya menurunkan daya PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya agar polusi di Jakarta bisa segera membaik dan sebagai gantinya meningkatkan produksi listrik tenaga gas serta pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT).

Kenaikan PDB tersebut diantaranya melalui sektor pertanian Rp 7,8 triliun dan industri pengolahan naik jadi Rp 19,6 triliun. Menurutnya, industri pengolahan akan menyuplai komponen-komponen energi terbarukan.

“Matikan cepet PLTU-nya. Lalu instalasi energi terbarukannya transmisinya dibangun asalkan jangan energi yang berbasis solusi-solusi semu seperti CCUS/CCS, geothermal, nuklir, dan co-firing,” ucapnya.

Namun, Bhima mengatakan kenaikan tersebut terjadi apabila dilakukan industrialisasi di lokasi PLTU uang dipensiun dinikan.

"Sehingga basis industri kita di Jawa Barat dan di Banten tidak khawatir terjadi relokasi industri, tidak khawatir terjadi pengangguran karena tutupnya berbagai sektor,” ucapnya.

Selain PDB nasional, skema tersebut juga bisa menaikkan PDB daerah, untuk Jawa Barat berpotensi naik Rp 7,4 triliun, dan Banten terjadi kenaikan PDB hingga Rp 1,9 triliun.




Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...