Adani Group Bangun Pabrik Energi Terbarukan Terbesar di Dunia

Hari Widowati
21 Maret 2024, 14:31
Khavda Renewable Energy Park milik Adani Group
Adani Green Energy Limited (AGEL)
Khavda Renewable Energy Park milik Adani Green Energy Limited (AGEL) akan menjadi pabrik energi terbarukan terbesar di dunia. Proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin itu bakal menghasilkan energi 30 GW.

Energi Surya dan Angin Jadi Andalan India Capai Target NZE

Poros energi bersih Adani Group muncul pada saat India menetapkan beberapa tujuan iklim yang ambisius. Perdana Menteri Narendra Modi berjanji bahwa sumber-sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin akan memenuhi 50% kebutuhan energi India pada akhir dekade ini.

Pada 2021, Modi berjanji bahwa India akan mencapai nol emisi bersih (net zero emission/NZE) pada tahun 2070. Target ini lebih lambat dibandingkan target negara-negara maju yang ditetapkan pada 2050.

Pemerintah India menetapkan target kapasitas pembangkit listrik non-fosil sebesar 500 gigawatt (GW) pada 2030. AGEL, perusahaan energi terbarukan terbesar di India, menargetkan untuk menyediakan setidaknya 9% dari target tersebut. Sebesar 30 GW akan dipasok dari Khavda Renewable Energy Park di Gujarat saja.

Adani mengatakan gagal dalam transisi menuju energi terbarukan bukanlah pilihan bagi Adani Group. "Tidak ada pilihan lain bagi India selain mulai melakukan berbagai hal dengan ukuran dan skala yang tidak terbayangkan sebelumnya," ujar pria berusia 30 tahun ini.

Permintaan Energi Terus Tumbuh

Hal ini dikarenakan permintaan energi akan meledak di tahun-tahun mendatang. Data dari Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan India merupakan negara dengan konsumsi energi terbesar ketiga di dunia, meskipun penggunaan energi dan emisi per orang kurang dari setengah rata-rata dunia.

Hal ini dapat berubah dengan cepat. Berkat peningkatan pendapatan, permintaan energi meningkat dua kali lipat sejak tahun 2000. Sebesar 80% di antaranya masih dipenuhi oleh batu bara, minyak, dan biomassa padat.

Selama tiga dekade ke depan, India ini akan mengalami pertumbuhan permintaan energi terbesar dibandingkan negara manapun di dunia. "Jika India melakukan apa yang dilakukan Cina, Eropa, dan Amerika Serikat maka kita semua akan menghadapi masa depan iklim yang sangat, sangat suram," ujar Adani, merujuk pada penggunaan bahan bakar fosil yang bersejarah saat negara-negara tersebut berkembang.

Prediksi mengerikan ini tidaklah dramatis. Para analis mengatakan India memiliki posisi yang nyaman untuk tumbuh pada tingkat tahunan setidaknya 6% dalam beberapa tahun mendatang. India juga berpotensi menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia sebelum akhir dekade ini.

Permintaan listrik diperkirakan akan meroket di tahun-tahun mendatang karena berbagai faktor mulai dari peningkatan standar hidup hingga perubahan iklim. Yang terakhir ini telah memicu gelombang panas yang mematikan di seluruh India, dan sebagai akibatnya, kepemilikan pendingin ruangan akan mengalami lonjakan tajam di tahun-tahun mendatang.

IEA memprediksi pada 2050, total permintaan listrik India dari pendingin ruangan di rumah-rumah akan melebihi total konsumsi energi di seluruh Afrika saat ini.

India tidak dapat mengandalkan bahan bakar fosil untuk memenuhi kebutuhannya yang terus meningkat tanpa adanya konsekuensi yang merugikan bagi upaya untuk mengatasi krisis iklim.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...