Emisi Pembangkit Listrik Batu Bara Vietnam Melonjak ke Level Tertinggi

Rena Laila Wuri
27 Maret 2024, 15:54
Aktivitas bongkar muat batu bara di pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (20/2/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor batu bara pada Januari 2024 sebesar 2,41 miliar dolar AS atau mengalami penurunan dibandin
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.
Aktivitas bongkar muat batu bara di pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (20/2/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor batu bara pada Januari 2024 sebesar 2,41 miliar dolar AS atau mengalami penurunan dibandingkan dengan Desember 2023 sebesar 3,00 miliar dolar AS atau turun 19,68 persen.

Sementara itu, emisi penggunaan batu bara Vietnam sepanjang 2023 mencapai 110 juta ton, dan ini merupakan rekor terbaru. Padahal emisi pengunaan batu bara Vietnam hanya  90 juta ton pada 2022.

Jika laju kenaikan emisi terjadi sepanjang 2024, maka total dalam setahun diprediksi menghasilkan lebih dari 130 juta ton.

Emisi Metana Batu Bara Indonesia 

Lembaga riset energi Inggris, Ember Climate, menduga emisi metana dari aktivitas pertambangan batu bara tak dilaporkan sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia.

Melalui laporannya, Ember menyebut emisi gas metana batu bara atau coal mine methane (CMM) Indonesia bisa mencapai tujuh kali lipat lebih tinggi bila memakai laporan yang menggunakan data satelit dan tambang.

Rinciannya, dari data satelit, emisi CMM Indonesia berpotensi mencapai 750 kt CH4 atau sekitar enam kali lipat lebih besar dari estimasi resmi pemerintah yang sebesar 128 kt CH4. Penelitian ini dilakukan Shen dan kawan-kawan yang dimuat di jurnal Nature

Sedangkan, estimasi data tambang menunjukkan emisi CMM yang mencapai tujuh kali lebih tinggi dari jumlah yang dilaporkan dengan total emisi sebesar 875 kt CH4 yang dipublikasikan Global Energy Monitor 2022

"Keberadaan estimasi lain dari berbagai studi independen menjadi landasan ilmiah untuk membantu negara-negara meningkatkan estimasi emisi mereka agar dapat mengambil tindakan iklim yang lebih efektif," tulis tim riset dalam laporan yang diterbitkan Senin (11/3).

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...