PGE Punya Potensi Hidrogen Hijau Kapasitas Jumbo, Berpeluang Diekspor

Tia Dwitiani Komalasari
2 April 2024, 18:22
Pekerja mengecek tabung yang berisikan hidrogen di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (20/11/2023). PT. PLN (Persero) resmi menciptakan 21 unit hidrogen dengan kemampuan produksi hingga 199 ton hidrogen per tahun
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Pekerja mengecek tabung yang berisikan hidrogen di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (20/11/2023). PT. PLN (Persero) resmi menciptakan 21 unit hidrogen dengan kemampuan produksi hingga 199 ton hidrogen per tahunnya yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan mobil sebagai energi terbarukan.

Dia mengatakan, cadangan gas alam di Indonesia terbukti mencapai 41,62 TCF yang digunakan untuk produksi hidrogen biru. Selain itu, Indonesia memiliki potensi 3.686 GW pembangkit energi baru terbarukan di Indonesia yang bisa memasok hidrogen hijau. 

Sementara itu, penggunaan mobil hidrogen sudah diterapkan di seluruh dunia. Cina menjadi pasar mobil listrik hidrogen atau fuel cell electric vehicle (FCEV) terbesar di dunia pada 2023.

Hal ini tercatat dalam laporan SNE Research, lembaga riset energi terbarukan asal Korea Selatan.  Cina merupakan pangsa pasar mobil hidrogen terbesar di dunia.

Menurut SNE Research, sepanjang 2023 volume penjualan FCEV di Cina mencapai 5,6 ribu unit, setara 38,8% dari total penjualan global.

Pasar terbesar berikutnya adalah Korea Selatan, Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang, dengan angka penjualan seperti terlihat pada grafik.

Secara kumulatif, total volume penjualan FCEV global pada 2023 mencapai 14,45 ribu unit. Capaian ini turun 30% dibanding 2022 (year-on-year).

"Alasan utama penurunan tersebut adalah anjloknya penjualan FCEV di Korea Selatan, yang sebelumnya merupakan pangsa pasar FCEV nomor satu pada 2022," kata tim SNE Research dalam siaran persnya (15/2/2024).

"Karena meningkatnya biaya pengisian hidrogen, adanya insiden kerusakan, dan kurangnya infrastruktur pengisian hidrogen, FCEV kehilangan daya tarik di pasar kendaraan ramah lingkungan," kata mereka.

Namun, SNE Research memproyeksikan penjualan FCEV bisa menguat lagi pada 2024, seiring dengan adanya pembangunan infrastruktur pengisian hidrogen di Ciina, serta peluncuran model FCEV baru dari sejumlah pabrikan besar seperti Toyota, Honda, dan Hyundai.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...