Semacom, Emiten Energi Terbarukan Rekanan Siemens hingga Hyundai

Amelia Yesidora
17 Februari 2022, 08:50
PT Semacom Integrated, SEMA, bursa, IPO, BEI, saham
Semacom Integrated

Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 2012 Siemens Indonesia kembali memberi sertifikasi kepada Semacom sebagai Simoprime Technology Partner. Dari kerja sama tersebut, SEMA memproduksi panel listrik (switchboard) tegangan menengah hingga 17,5 tegangan listrik (kV) bernama Simoprime World dan panel listrik tegangan menengah hingga 24 kV bernama Simoprime. Pada 2014 pun Siemens memberi sertifikasi kepada Semacom sebagai Simosec Technology Partner. 

PT Semacom Integrated Tbk (SEMA)
PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) (Youtube BEI)

Tidak hanya bekerja sama dengan Siemens, SEMA juga menggandeng Hyundai di 2018 dalam bentuk sertifikasi mitra bisnis. Melalui Hyundai, SEMA memproduksi HiMcc dan HMS, dua jenis panel listrik masing-masing tegangan rendah dan tegangan menengah hingga 36 kV.

Dalam prospektus perusahaan disebutkan bahwa panel HiMcc dan HMS ini menyasar konsumen Asia Timur dan menjadi alternatif bagi konsumen yang cukup sensitif dengan harga. SEMA juga mengklaim kedua panel listrik ini sudah menggunakan teknologi mutakhir dan ramah lingkungan. 

Pada 2020, SEMA memperluas lini bisnis menuju teknologi listrik, yaitu memproduksi baterai listrik dan energi terbarukan. Untuk mencapai tujuan ini, SEMA memperoleh sertifikasi oleh FiberHome sebagai perakit resmi dari baterai kabinet seri FitOn. 

Produk yang ditawarkan SEMA dalam lini bisnis ini bernama Battery LiFePo4 Fit On Series, baterai lithium 48 Volt DC (VDC) 100 ampere hours (AH). jangka waktu pemakaian baterai ini lebih lama dan bebas perawatan, bila dibandingkan dengan baterai berteknologi Valve Regulated Lead Acid (VRLA) yang biasa digunakan dalam aki kering. Selain itu, produk baterai usungan SEMA ini memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 %.

Untuk memproduksi produk-produk tersebut, SEMA memiliki satu pabrik di Gunung Sindur, Bogor. SEMA menawarkan empat jenis layanan pada pelanggannya, yaitu layanan teknik, instalasi, pengujian dan pelaksanaan, perbaikan dan pemeliharaan. Beberapa klien yang sudah bekerja sama dengan SEMA mulai 2020 antara lain Riau Andalan Pulp & PAper (RAPP), Holcim Indonesia di Lhoknga, Aceh, hingga Apartemen Taman Permata Buana, Jakarta. 

Hingga pertengahan 2021, Semacom berhasil meningkatkan penjualannya sebesar 33,76 %, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di mana, pada pertengahan 2020, nilai penjualan Semacom sebesar Rp 35,53 miliar dan meningkat menjadi Rp 60,9 miliar di pertengahan 2021. Laba perusahaan pun meningkat lebih dari dua kali lipat secara tahunan, tepatnya naik 123,1 % menjadi Rp 5,14 miliar.

Semacom Dikelola Enterpreneur

Mayoritas saham SEMA dipegang oleh PT Semacom Global Mandiri, yakni 66,82 % atau 900 juta lembar. Kemudian, Rudi Hartono Intan selaku direktur utama SEMA memegang 4,45 % atau 60 juta lembar saham SEMA. 

Ada juga Djaja Tonny Intan selaku komisaris Semacom, yang memiliki 2,97 % atau 40 juta lembar saham. Ketiga pemegang saham tersebut juga berperan sebagai pemegang saham pengendali SEMA.

Kursi pimpinan Semacom, dikendalikan orang-orang berpengalaman. Di antaranya ada Djaja selaku Komisaris dan Rudi sebagai Direktur Utama Semacom. Keduanya memiliki pengalaman cukup panjang di bidang entrepreneurship, yakni lebih dari dua dekade.

Djaja resmi menduduki bangku komisaris Semacom pada 2021 lalu, bersamaan dengan Rudi yang menjabat sebagai Direktur Utama. Keduanya merupakan alumni Universitas Tarumanegara, Jurusan Ekonomi. Di mana, Djaja lulus pada 1995, sementara Rudi lulus pada tahun 2000.

Tak hanya mengelola Semacom, dua bersaudara ini juga mengisi bangku kepemimpinan di PT Semarak Lestari Mulia. Djaja sudah menjadi direktur di perusahaan tersebut sejak 2008 hingga sekarang, sedangkan Rudi sebagai Direktur Utamanya. Berdasarkan penelusuran Katadata, perusahaan tersebut bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan listrik.

Di sisi lain, nama Djaja juga tercatat sebagai komisaris di PT Multi Integrasi Lestari. Sementara itu, Rudi diketahui menjadi Direktur Utama dari PT Global Solution Engineering sejak 2009. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...