Donald Trump, Eks Presiden AS yang Didakwa Pidana

Image title
4 April 2023, 14:06
Carlos Barria Presiden AS Donald Trump menandatangani plakat yang ditempatkan di dinding perbata AS-Meksiko t kunjungannya di Alamo, Texas, AS, Sela(12/1/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/WSJ/sa.
Carlos Barria Presiden AS Donald Trump menandatangani plakat yang ditempatkan di dinding perbata AS-Meksiko t kunjungannya di Alamo, Texas, AS, Sela(12/1/2021).

Perusahaan Trump diberi waktu 14 hari untuk membayar denda tersebut. Pada saat itu, Trump mengelak dari tuduhan mengetahui dan menjalankan berbagai skema penghindaran dan penipuan pajak yang dilakukan oleh para eksekutif yang mengendalikan perusahaannya.

Di bulan yang sama, eks Direktur Keuangan Trump Organization Allen Weisselberg dijatuhi hukuman lima bulan penjara setelah mengaku bersalah atas berbagai kejahatan pajak kerajaan bisnis Trump. Mantan Chief Financial Officer berusia 75 tahun itu bersaksi melawan Trump dan menjalani masa penjaranya di Pulau Rikers.

Weisselberg juga disebut telah membayar lebih dari US$2 juta dalam bentuk pajak dan denda sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan yang dapat meringankan hukumannya. Weisselberg dan kerajaan bisnis Trump pertama kali didakwa pada Juni 2021. Ia juga dijatuhi hukuman lima tahun masa percobaan.

Sementara itu, Michael Cohen telah lebih dulu dijatuhi hukuman penjara pada Desember 2018 setelah pengakuannya atas biaya kampanye, kebohongan pada kongres, dan sejumlah kejahatan lainnya terkait dengan Trump. Ia menghabiskan hukuman 13,5 bulan dalam penjara dan 1,5 tahun sebagai tahanan rumah.

Hingga penyerahan dirinya, Trump masih menyangkal seluruh tuduhan yang diarahkan kepadanya, termasuk skandal seksual dan penggelapan pajak. Trump sempat mengancam jaksa Bragg dan mengatakan jaksa tersebut sebagai psikopat. Ia meyakini tuduhan demi tuduhan yang dialamatkan kepadanya didasari oleh kepentingan politik.


Kerajaan Bisnis Trump

Sebelum menjabat sebagai presiden, Trump dikenal sebagai pebisnis wahid di Negeri Paman Sam tersebut. Pria kelahiran 14 Juni 1946 itu mengelola 500 unit bisnis yang tersebar di 19 negara (termasuk negara bagian Amerika Serikat) di bawah naungan The Trump Organization.

Trump bukan pendiri pertama organisasi bisnis yang berdiri sejak 1927 itu. Ia mewarisinya dari neneknya Elizabeth Christ Trump yang diturunkan ke ayahnya, Fred Trump. Ia memulai karier kepemimpinannya dalam organisasi itu pada 1971 dan menyerahkan estafet kepemimpinan pada 2016.

Trump Organization memiliki beragam bisnis di berbagai sektor, mulai dari bisnis real estate, investasi, resort, hotel, lapangan golf, minuman keras, agensi model, online travel, hingga di industri makanan dan minuman. Di sektor ritel, bisnisnya merambah ke penjualan berlian, peralatan rumah tangga, air minum dalam kemasan, pewangi rumah, dan berbagai aksesoris fashion.

Salah satu bisnis yang membesarkannya adalah pembangunan Grand Hyatt New York yang dibuka pada 1980, bekerja sama dengan Hyatt. Pembangunan hotel yang berada di Manhattan ini dilakukan dengan merenovasi Hotel Commodore. Setelah itu, berturut-turut ia membangun Trump Tower yang bekerja sama dengan The Equitable pada 1983, dan membangun Trump Plaza pada 1984. Ia juga merambah ke bisnis kasino dengan membuka tiga hotel kasino.

Pada 2018, fraud yang dilakukan Trump Organization mulai terendus. Setahun setelahnya, investigator New York mengungkapkan dugaan penyimpangan keuangan itu kepada publik dan Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan memulai penyelidikan atas dugaan tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...