Di Tengah Sentimen Negatif Ekonomi Global, IHSG Akhir Pekan Naik 0,41%
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) lagi-lagi menjadi sasaran jual investor asing walaupun nilainya jauh lebih kecil dari perdagangan kemarin yang mencapai Rp 330,8 miliar. Hari ini investor asing terpantau melepas saham BRI sebesar Rp 61,2 miliar.
(Baca: Suspensi Baru Dicabut, Harga Saham Taksi Express Langsung Anjlok 34%)
Sementara itu bursa saham di kawasan Asia lainnya mengakhiri perdagangan hari ini dengan kinerja yang bervariasi. Sejalan dengan IHSG, indeks Strait Times naik 0,29%, Hang Seng naik 0,32%, dan Shanghai relatif flat dengan kenaikan tipis 0,02%.
Sedangkan indeks Nikkei terkoreksi 0,16%, PSEi turun 0,73%, Kospi turun 0,69%, dan KLCI Malaysia terkoreksi 0,22%. Kinerja bursa saham Asia dipengaruhi oleh kinerja bursa Wall Street yang pada perdagangan kemarin ditutup dengan koreksi yang lumayan.
Indeks Dow Jones pada penutupan perdagangan Kamis (23/5) turun 1,11%, S&P 500 melemah 1,19% dan Nasdaq Composite negatif 1,59%. Turunnya bursa AS selain karena tekanan perang dagang, juga disebabkan IHS Markit Manufakturing AS periode Mei 2019 turun ke level 50,6 dari sebelumnya 52,6.
IHS markit manufacturing yang berada di atas level 50 menujukkan aktivitas manufaktur yang ekspansif. Penurunan tersebut menunjukkan adanya perlambatan kegiatan manufaktur di AS yang cukup signifikan. Namun penurunan IHS Markit AS tidak hanya di sektor manufaktur tetapi juga di sektor keuangan dan jasa.
(Baca: Ditopang Tiga Sektor, IHSG Diprediksi Tembus 6.800 pada Akhir Tahun)