Ancaman Resesi AS, IHSG Berakhir Koreksi didorong Sektor Konsumer

Happy Fajrian
27 Maret 2019, 19:34
Bursa saham
ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa

Selain itu sektor infrastruktur turun tipis 0,01%, serta industri dasar turun 1,19%. Dua indeks sektoral berkinerja positif yaitu perdagangan dan properti, masing-masing naik 0,41% dan 0,46%, sedikit menahan laju koreksi IHSG.

Beberapa saham yang paling besar kontribusinya dalam mendorong laju koreksi IHSG menurut data BEI yaitu saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang terkoreksi 2,71%, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) turun 4,11%, PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) 1,05%, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) 3,93%, serta PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) 5,07%.

Sementara itu investor asing juga turut menekan kinerja IHSG. Modal asing yang keluar dari pasar saham sepanjang hari ini tercatat senilai Rp 213,33 miliar di pasar reguler, dan Rp 211,38 miliar di pasar negosiasi/tunai. Sehingga total dana asing yang keluar Rp 424,72 miliar.

(Baca: Kekhawatiran Resesi AS, Posisi Rupiah Kembali Terancam)

Tekanan dari sentimen perekonomian AS yang tengah dalam ancaman resesi masih mempengaruhi keputusan investor untuk melepas aset-aset berisikonya. Pasalnya, jika AS resesi, dampaknya juga akan menjalar ke perekonomian global. Ditambah lagi kepastian dari perundingan dagang AS-Tiongkok yang masih belum jelas ujungnya.

Walaupun jika AS resesi, Bank Indonesia (BI) melihat ada potensi yang dapat menguntungkan perekonomian nasional. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menilai resesi AS akan mendorong aliran masuk dana asing ke Indonesia. "Neraca pembayaran akan terbantu karena portfolio akan kembali masuk ke Indonesia," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/3).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...