Masih Dapat Suntikan Dana Investor, Bukalapak Belum Tertarik Go Public

Image title
14 Februari 2019, 08:37
Bukalapak
Katadata/Desy Setyowati
Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam konferensi pers ulang tahun ke-9 Bukalapak di Jakarta, Kamis (10/1).

Dorongan bagi perusahaan startup berstatus unicorn (bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar) untuk masuk ke pasar modal, salah satunya datang dari Menteri Komunikasi dan Indormatika (Kominfo) Rudiantara. Dia khawatir, jika status perusahaan meningkat menjadi decacorn (bervaluasi lebih dari US$ 10 miliar), sahamnya tidak dapat terserap oleh investor dalam negeri.

Ia mencontohkan, misalnya unicorn melepas 20% sahamnya ke pasar melalui IPO, maka nilainya sekitar Rp 29 triliun. Nah, besaran nilai saham yang bakal dijual ini memurutnya masih bisa diserap investor dalam negeri.

Akan tetapi, bila sudah menjadi decacorn akan sulit sebab pasar dalam negeri belum begitu dalam. "Pasar di Indonesia tidak sebesar New York, Amerika Serikat (AS) atau Tokyo, Jepang," ujarnya di sela peringatan ulang tahun ke-9 Bukalapak di JCC, Jakarta, Kamis (10/1). "Jadi nanti listingnya di global."

Menanggapi hal tersebut, Fajrin mengakui alasan Rudiantara tersebut menjadi salah satu pertimbangan mereka dalam menganalisa peluang IPO. Untuk itu, mereka tetap tidak menutup peluang untuk IPO di masa yang akan datang.

(Baca: Rudiantara Kembali Ingatkan Startup Unicorn untuk Segera IPO)

Saat ini, ada beberapa startup yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di antaranya PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) yang berhasil meraup dana segar senilai Rp 45 miliar dari pasar modal; PT M Cash Integrasi Tbk Rp 300 miliar ;PT Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) Rp 803 miliar; dan PT Yeloo Integra Datanet (Passpod) Rp 49 miliar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...