Gojek Dikabarkan Borong Saham Bank Jago Rp 2,3 Triliun lewat Bursa

Safrezi Fitra
18 Desember 2020, 14:07
saham, saham bank jago, gojek beli bank, gojek beli bank jago, bank jago, gojek, gopay, bank digital, gojek bikin bank digital, bank jago, bank artos, arto, bank gojek, gofood go jek, bank go jek, pasar modal, bursa saham
Katadata/desy setyowati
logo baru gojek

Kabar masuknya Gojek ke Bank Jago sebenarnya sudah santer terdengar dalam beberapa bulan terakhir. Spekulasi ini bermula dari beralihnya kepengendalian bank umum kelompok usaha (BUKU) II ini seiring dengan rampungnya proses penerbitan saham baru dan penambahan modalnya pada akhir Maret lalu.

Kini, pengendali Bank Jago di tangan bankir senior Jerry Ng dan pendiri Northstar Pacific Patrick Walujo. Jerry melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia memegang saham Bank Jago sebesar 37,65%. Sedangkan Patrick melalui Wealth Track Technology Limited menguasai 13,35% saham.

Jerry dan Patrick diketahui punya kedekatan dengan para pendiri dan pemimpin Gojek. Apalagi, Northstar juga merupakan salah satu investor awal Gojek.

Langkah Bank Jago menjadi bank digital juga disebut-sebut sejalan dengan keinginan Gojek memperkuat bisnis layanan keuangan digital  GoPay di Tanah Air dan kawasan Asia Tenggara.

Sejak awal 2019, Gojek memang semakin serius menggarap bisnis keuangan melalui layanan keuangan Gopay. “Sekaranglah evolusi Gopay dan layanan keuangan,” kata pendiri Gojek Nadiem Makarim, yang kini menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, saat mengumumkan logo baru Gojek pada pertengahan tahun lalu (22/7/2019).

Decacorn itu pun didukung oleh Facebook dan PayPal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, yang berfokus pada layanan keuangan. Keduanya terlibat dalam putaran pendanaan seri F Gojek pada awal tahun ini.

Saat melakukan transformasi usaha akibat dampak pandemi Covid-19 pada Juni lalu, manajemen Gojek menyatakan akan memfokuskan usahanya pada tiga bisnis inti: transportasi atau logistik (GoRide), layanan pesan antar (GoFood), dan pembayaran elektronik (GoPay).

“Ke depan kami akan mengembangkan ke tiga bisnis inti tersebut melalui sinergi dan kolaborasi dalam ekosistem yang sama,” kata seorang manajemen Gojek saat itu.

Langkah terbaru, pada bulan November lalu, Gojek melakukan perombakan jajaran pimpinannya untuk memperkuat bisnis keuangannya. Aldi Haryopratomo akan mundur dari posisi CEO GoPay per Januari 2021.

Sedangkan dua Co-CEO yakni Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo akan berbagi tugas. Kevin akan berfokus memimpin layanan Gojek, sementara Andre mengomando lini bisnis pembayaran digital dan finansial.

Kabar masuknya Gojek ke Bank Jago sebenarnya sudah pernah ditanggapi oleh manajemen bank tersebut. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar pernah mengatakan, terbuka untuk berkolaborasi dengan pelaku ekosistem digital, termasuk perusahaan rintisan atau startup.

"Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan semua ekosistem, baik besar atau kecil, bahkan dengan startup kalau memang memiliki nilai yang sangat cocok dengan konsumen kami," katanya, 9 Juli lalu.

Untuk itu, Bank Jago tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan startup besar seperti Go-Jek. Dalam melayani ekosistem digital, Bank Jago menargetkan kolaborasi dengan berbagai platform, mulai dari e-commerce, aplikasi penyedia jasa transportasi, industri perjalanan, online shop, hiburan, hingga pembayaran digital dan fintech lending.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...