BEI Ingatkan Bahaya Aksi Pamer Saham Para Pesohor hingga Anak Presiden
"Yang akan dirugikan adalah ritel investor yang masih sangat awam dan pertama kali terjun di capital market. Minimal, para ritel investor tersebut melek edukasi keuangan perusahaan dulu lah," kata Janson kepada Katadata.co.id.
Hal ini bisa berbahaya karena investor ritel bisa saja tidak melakukan due diligence terhadap laporan keuangan emiten tersebut ataupun melakukan analisis SWOT terhadap bisnis emiten tersebut. Ia pun kurang suka dengan saham-saham kasta kedua meski memiliki fundamental yang bagus tapi produknya di-endorse oleh selebritas.
"Sangat berbahaya tanpa melakukan due diligence tersebut, apalagi sekarang lagi marak saham-saham yang produknya di-endorse oleh selebritas," kata Janson.
Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan pesohor secara langsung bisa mempengaruhi psikologi para investor ritel di pasar saham. Menurutnya, langkah tersebut positif untuk mendongkrak minat investor baru masuk pasar modal.
"Apalagi orang awam yang belum paham terkait saham, lalu mengatakan saham itu haram. Nah, dengan adanya tokoh yang dikenal paham agama, akan menghilang persepsi tersebut," kata Sukarno kepada Katadata.co.id.
Meski begitu, ada risiko besar dalam melakukan investasi di saham yang menarik minat pesohor tersebut. Dengan memanfaatkan popularitasnya dan membuat investor ritel ikut membeli saham yang sama, bisa saja pesohor itu melakukan penjualan untuk mengambil keuntungan. "Dikomporin terus saham biar peminatnya banyak," katanya.
Dia pun mengingatkan para investor ritel tetap harus melihat kondisi fundamental dan prospek saham tersebut. Jika tetap ingin masuk ke saham tersebut, investor bisa menerapkan strategi trading harian, bukan untuk melakukan investasi jangka panjang.