Bursa Suspensi Saham Bumi Arta Usai Naik 142% Karena Dilirik Sea Group

Image title
18 Februari 2021, 10:34
shopee, sea group, bank bumi arta
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Berdasarkan laporan keuangan hingga triwulan III 2020, Bank Capital memiliki modal inti senilai Rp 1,47 triliun, artinya bank ini sudah berada di atas ketentuan OJK tahun lalu untuk meningkatkan modal inti.

Adapun, penyaluran kredit Bank Capital pada periode tersebut senilai Rp 11,64 triliun, naik 29% jika dibandingkan dengan capaian pada triwulan III tahun sebelumnya. Sementara laba Bank Capital mencapai Rp 60,46 miliar, turun 24,4% secara tahunan.

Sebagai perbandingan, kredit Bank Bumi Arta hingga September 2022 mencapai Rp 4,66 triliun atau turun 5,2% secara tahunan. Perusahaan membukukan laba bersih hingga Rp 30,45 miliar, turun 18,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Total modal inti Bank Bumi Arta mencapai Rp 1,51 triliun pada akhir kuartal III 2020. Artinya, bank ini juga telah memenuhi ketentuan modal dari OJK per akhir 2020 di atas Rp 1 triliun.

Adapun, pemegang saham Bank Bumi Arta hingga Desember 2020 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah PT Surya Husada Investment (45,45%), PT Dana Graha Agung (27,27%), PT Budiman Kencana Lestari (18,18%), dan publik (9%).

Meski kedua bank telah memiliki modal inti di atas ketentuan OJK pada 2020, namun keduanya masih membutuhkan tambahan modal lagi untuk mengikuti peraturan OJK 2021 di mana minimal modal inti Rp 2 triliun. Salah satu caranya adalah mendapatkan suntikan modal dari investor.

Yang jelas, akuisisi bank tersebut merupakan keseriusan Sea Group dalam menjalankan bisnis bank digital. Keseriusan tersebut timbul setelah mendapatkan lisensi bank digital dari Monetary Authority of Singapore (MAS) pada Desember 2020.

Sea Group akan bersaing dengan Gojek yang sudah memiliki 22% saham di PT Bank Jago Tbk (ARTO) melalui anak usahanya. Pasalnya, keduanya memiliki ekosistem bisnis digital di luar bank yang dapat mendukung pertumbuhan.

Sea Group memiliki bisnis e-commerce melalui Shopee dan mendominasi pasar game melalui anak perusahaannya, Garena. Sedangkan Gojek memiliki bisnis pembayaran digital Gopay, layanan pesan-antar makanan, dan bisnis kendaraan umum berbasis online.

Jika Gojek bergabung dengan Tokopedia, persaingan industri bank digital dan e-commerce akan dipusatkan pada dua kubu: Sea Group versus entitas gabungan Gojek-Tokopedia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...