BUMN Minta Restu DPR untuk Jual Saham Baru Waskita Rp 11 T Akhir Tahun

Image title
27 September 2021, 15:23
Waskita, Waskita Karya, Rights Issue, BUMN
Arief Kamaludin|KATADATA
Waskita

"Selain itu, monitoring juga diperlukan agar tidak tumpang-tindih kewenangan serta tugas antar-anak perusahaan," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima dalam kesimpulan hasil rapat.

Sebelumnya, Komisi XI DPR RI telah menerima penjelasan dan menyetujui rencana rights issue Waskita. Hal ini sebagai tindak lanjut dari rapat kerja dengan menteri BUMN Erick Thohir pada 22 September 2021 terkait persetujuan usulan tambahan PMN untuk Waskita sebesar Rp 7,9 triliun.

Restrukturisasi Utang

Destiawan mengatakan, dana rights issue dari pemerintah Rp 7,9 triliun bermanfaat bagi Waskita untuk mempercepat penyelesaian tol untuk dapat segera dapat didivestasikan. Dengan dana itu, Waskita mendapatkan kepastian tersedianya dana agar Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memastikan penyelesaian tol sesuai jadwal.

"Manfaat lainnya, melancarkan proses restrukturisasi kredit karena adanya dukungan dana dari shareholders," ujarnya.

Waskita berencana menggunakan dana dari pemerintah Rp 7,9 triliun, untuk menyelesaikan 7 ruas tol. Alokasi senilai Rp 3,03 triliun digunakan untuk ruas Kayu Agung - Palembang - Betung dengan kepemilikan pada jalan tol itu 98,18%. Ruas lainnya, Pasuruan-Probolinggo dengan kepemilikan 99,99%, Waskita akan mengalokasikan dana dari pemerintah Rp 1,21 triliun.

Dana dari pemerintah juga digunakan untuk penyelesaian proyek ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu senilai Rp 1,13 triliun dengan kepemilikan 69,7%. Lalu, senilai Rp 1,05 triliun dipakai untuk proyek ruas tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar yang dimiliki Waskita 99,82%.

Ruas keempat yaitu Ciawi-Sukabumi, dimana Waskita anggarkan Rp 637 miliar untuk selesaikan tol dengan kepemilikan 99,99% itu. Waskita menganggarkan Rp 623 miliar untuk jalan tol Cimanggis-Cibitung yang dimiliki 90%. Terakhir, ruas Pejagan-Pemalang yang dimiliki sebanyak 99,99%, dialokasikan Rp 204 miliar.

Berdasarkan analisis yang dilakukan Waskita dan Kementerian BUMN selaku pemegang saham, tanpa PMN dan rights issue dari publik, pertumbuhan pendapatan usaha Waskita dari 2021-2026 rata-rata (CAGR) 10%. Lalu, CAGR laba bersih pada periode itu juga diprediksi hanya tumbuh 10%.

Tanpa PMN dan rights issue, ekuitas Waskita pada 2021 diperkirakan hanya Rp 9,8 triliun. Sementara, rasio utang terhadap ekuitas pada 2021 mencapai 6,12 kali.

Dengan adanya PMN dan rights issue, Destiawan mengatakan, CAGR pendapatan usaha 2021-206 bisa mencapai 26% dan dengan CAGR laba bersih sebesar 25%. Ekuitas pada 2021 ini bahkan bisa mencapai Rp 21,7 triliun dengan rasio utang dibanding ekuitas 2021 3,68 kali.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...