Kisah Garuda: Terancam Delisting, Kini Sahamnya Kembali Terbang di BEI

Patricia Yashinta Desy Abigail
3 Januari 2023, 18:11
Garuda Indonesia
Garuda.Indonesia/instagram
Garuda Indonesia

 

Terbitkan Sukuk Baru 


Garuda juga telah menerbitkan Sukuk Baru sebagai bagian dari tindak lanjut restrukturisasi Garuda atas Global Sukuk senilai US$ 500 juta yang telah direstrukturisasi menjadi sukuk baru dengan nilai pokok sebesar US$ 78,01 juta dengan tenor jatuh tempo sembilan tahun sejak diterbitkan.

Adapun, jumlah distribusi periodik adalah sebesar 6,5% tunai atau selama dua tahun pertama atas pilihan Trustee, 7,25% yang harus dibayar dalam bentuk natura atau payable in-kind (PIK).

MASKAPAI GARUDA INDONESIA
MASKAPAI GARUDA INDONESIA (Katadata/ Wahyu Dwi Jayanto)

Lebih lanjut, Garuda juga telah menerbitkan instrumen Surat Utang Baru sebagai bagian dari skema restrukturisasi. Hal ini untuk kreditur yang terklasifikasi sebagai pemberi sewa, kreditor sewa pembiayaan, pabrikan pesawat, para vendor MRO, dan para kreditur utang usaha luar negeri.

Pihak-pihak tersebut berhak menerima surat utang baru sesuai rencana perdamaian dengan jumlah pokok awal sebesar US$ 624,21 juta. Obligasi baru ini dilepas dengan tenor jatuh tempo selama sembilan tahun sejak diterbitkan.

Garuda Bakal Ekspansi Usai Suspensi Dicabut

 

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan dibukanya suspensi saham Garuda menjadi outlook positif atas langkah perusahaan untuk terus mengakselerasikan penguatan fundamental kinerja perusahaan. Irfan optimistis, perusahaan dapat memaksimalkan momentum kebangkitan kinerja usaha yang akan terus diperkuat.

"Penguatan dilakukan melalui peluang pertumbuhan penumpang yang berpotensi meningkat. Khususnya dengan pencabutan status PPKM yang diumumkan pemerintah pada penutup tahun lalu," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (3/1).

Sejalan dengan pencabutan suspensi saham ini, perusahaan memproyeksikan akan memaksimalkan sejumlah outlook rencana strategis korporasi. Di antaranya melalui penambahan kapasitas alat produksi perusahaan. Adapun, Garuda menargetkan dapat mengoperasikan 66 armada di luar armada yang dimiliki sebanyak enam armada.

Selain itu, perusahaan juga akan terus memaksimalkan strategi pengembangan jaringan berbasis hub strategis. Hal ini dilakukan dengan memperkuat konektivitas penerbangan menuju destinasi penerbangan dengan permintaan penumpang yang tinggi dari sejumlah hub penerbangan strategis di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...