Rupiah Tertekan, Saham di Beberapa Sektor Ini Waswas

Lona Olavia
11 Oktober 2023, 14:33
Rupiah Tertekan, Saham di Beberapa Sektor Ini Was-was
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023).

Nilai tukar dolar AS pada perdagangan akhir-akhir ini menguat dan menekan rupiah hingga ke level Rp 15.700-an.

Nilai tukar rupiah di pasar spot saat ini hampir menjadi yang terendah sejak November 2022. Rupiah masih tertekan oleh sentimen perang Israel dengan Hamas Palestina. Kekhawatiran pasar memicu investor untuk beralih dari aset berisiko menuju aset yang lebih aman seperti dolar AS. 

Fenomena ini diperkuat dengan sentimen potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, ekspektasi suku bunga tinggi ini masih menjadi pendorong utama. Pelaku pasar masih mengonfirmasi isu ini dengan data inflasi terbaru AS, hasil rapat moneter The Fed dan komentar-komentar petinggi Bank Sentral.

Data inflasi AS yang dirilis terakhir di bulan lalu yaitu data bulan Agustus masih menunjukkan rebound kenaikan inflasi AS sehingga ekspektasi kebijakan suku bunga tinggi masih bertahan. 

“Nanti malam dan besok malam akan dirilis data inflasi bulan September AS. Dini hari nanti ada rilis notulen rapat kebijakan moneter AS. Hasil dari data-data tersebut bisa mengubah ekspektasi ataupun memperkuat ekspektasi kebijakan suku bunga tinggi AS,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (11/10). 

Bank sentral AS masih menyisakan dua rapat moneter tahun ini dan pelaku pasar pastinya akan mencermati hasilnya. Alhasil ada potensi pelemahan bisa terjadi sampai akhir tahun ini. Bila ekspektasi pasar mengenai kebijakan suku bunga tinggi masih bertahan hingga rapat The Fed bulan Desember nanti.

Berdampak ke pasar saham, emiten di sektor farmasi, konsumer, dan emiten dengan utang dolar akan mendapat perhatian lebih atas pelemahan rupiah.

Dikutip dari Emtrade, Rabu (11/10) Sektor farmasi merupakan salah satu sektor yang sangat rentan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah. Apalagi lebih dari 50% bahan baku yang digunakan oleh perusahaan farmasi masih harus diimpor. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...