Saham Pertamina Geothermal Melesat Usai Joint Venture dengan Chevron
“Ini merupakan pendapatan perdana dari bursa karbon Indonesia,” ujar Julfi.
Ekspansi Global secara Agresif
Pada tahun ini, PGEO juga agresif melakukan ekspansi global dengan melakukan kemitraan bersama Africa Geothermal International Limited (AGIL) demi mengembangkan potensi panas bumi sebesar 140 MW di wilayah konsesi Longonot, Kenya. Perusahaan juga bermitra dengan Geothermal Development Company (GDC) untuk mengembangkan potensi panas bumi sebanyak 3 x 100 MW di konsesi Suswa, Kenya.
Tak hanya itu, untuk menegaskan komitmennya dalam mengembangkan potensi panas bumi, PGEO baru-baru ini membentuk Joint Venture Company (JVC) bersama Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd. (Chevron) untuk mengembangkan WKP Way Ratai di Lampung.
"PT Cahaya Anagata Energy, perusahaan yang terbentuk, mencerminkan komitmen dari kedua belah pihak dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber energi masa depan,” tambah Jufli.
Secara fundamental, Julfi mengatakan Pertamina Geothermal Energy berada dalam posisi solid untuk terus berkembang. Hal ini dibuktikan dengan capaian laba bersih sebesar US$ 133,4 juta pada kuartal III 2023. “Angka ini melampaui raihan laba sepanjang tahun 2022 yang pada saat itu mencapai US$ 127,3 juta,” kata Jufli.