Bursa Wall Street Anjlok Imbas Inflasi Tinggi di Amerika Serikat

Nur Hana Putri Nabila
19 Februari 2024, 07:48
Wall Street
xPACIFICA/Getty Image
Wall Street

Investor Mencermati Kebijakan The Fed

Di samping itu, minggu tersebut menjadi periode yang penuh gejolak bagi pasar saham. Para investor masih menunggu dan mencermati arah ekonomi AS, serta memprediksi kapan The Fed akan segera menurunkan suku bunga acuan.

Sebelumnya, pada Selasa (13/2), Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan harian terbesar hampir dalam satu tahun terakhir. Penurunan tersebut terjadi setelah data indeks harga konsumen utama untuk bulan Januari menunjukkan kenaikan sebesar 3,1%.

Angka tersebut melebihi perkiraan sebelumnya yakni sebesar 2,9%. Pasca laporan tersebut, S&P 500 rebound pada Kamis (15/2) dan menutup perdagangan pada level rekor baru tertinggi atau all time high.

Kepala eksekutif di AXS Investments, Greg Bassuk menyarankan, agar para investor untuk siap menghadapi volatilitas jangka pendek. Sampai saat ini, sebagian besar investor yakin penurunan suku bunga akan mulai pada paruh pertama 2024. Namun diperkirakan The Fed akan menundanya hingga paruh kedua.

Selain itu, Bassuk menyebut, gejolak pasar saham menghadapi pergulatan terutama dari data inflasi AS yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan suku bunga bakal ditunda serta adanya indikasi kuat dari pertumbuhan pendapatan, dan ekonomi yang solid.

“Yang meyakinkan investor ada lebih banyak pertumbuhan di masa depan untuk saham," kata Bassuk dikutip dari CNBC, Senin (18/2).

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...