Harga Beras Melonjak, Saham AISA, NASI, dan HOKI Justru Turun
“Kita harus waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7% year to date, hingga 21 Februari telah mencapai harga rata-rata Rp 15.175. Ini yang berkontribusi pada inflasi volatile food pada headline inflasi kita,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring Kamis (22/2).
Beberapa harga pangan lainnya juga menunjukkan kenaikan. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, cabai merah naik mencapai 17%, telur ayam naik 3,9%, daging ayam 2,2%, hingga bawang putih naik 1,9%. Menurut dia, kenaikan harga ini akan menjadi tantangan jelang hari raya Idul Fitri dan bulan suci Ramadan.
Adapun Deputi Gubernur BI Aida S Budiman menjelaskan fenomena El Nino menjadi penyebab tingginya harga beras di Indonesia. Fenomena El Nino menyebabkan kekeringan terjadi di sejumlah daerah dan membuat musim tanam hingga panen bergeser.
Berdasarkan pantauan BI, harga beras termahal tembus Rp 18.800 per kg di Kalimantan Tengah. Beras pun menjadi penyebab tingginya inflasi volatile foods atau harga bergejolak. Pada Januari 2024, inflasi beras hanya mencapai 0,64%.
“Dari survei biaya pantauan biaya itu memang kisaranya terlalu besar ya Rp 12.947 per kg, kalau di Kalimantan Tengah itu mencapai Rp 18.800 per kg,” kata Aida.