Meski Anak Usaha Bermasalah, Duniatex Bayar Cicilan Kredit ke Mandiri
"Masih lancar karena ini yang macet anak perusahaannya. Kita (kasih) loan-nya ke PT Duniatex, perusahaan berbeda. Yang gagal bayar bonds itu anak usahanya, jadi beda entitas. Saat ini secara legal (Duniatex) masih lancar," tegas Rohan.
(Baca: Fitch Ungkap Problem Berat Keuangan Grup Duniatex)
Akibat gagal bayar obligasi tersebut, Standard and Poor's (S&P) memangkas peringkat surat utang DMDT dari BB- menjadi CCC- (junk bond). Menurut lembaga pemeringkat global itu, perusahaan tekstil yang berkantor pusat di Solo ini menghadapi masalah likuiditas yang serius.
Sedangkan Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit DMDT dari BB- menjadi B-. Fitch menyoroti tekanan pembiayaan kembali dan risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan. Kasus gagal bayar ini juga berisiko membatasi akses perusahaan ke perbankan dan pasar modal.
Saat ini Duniatex tengah menghadapi tantangan pada bisnisnya seiring dengan dampak perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok yang membuat permintaan tekstil mengalami penurunan. Alhasil, kinerja keuangan perusahaan pun mengalami tekanan.
(Baca: Ancaman Produk Tiongkok ke Industri Tekstil Dalam Negeri)