Ketua OJK: Upaya Penyehatan AJB Bumiputera Sudah On Track

Image title
29 Januari 2019, 21:12
Bumiputera
Arief Kamaludin|KATADATA

"Bumiputera memiliki aset-aset yang banyak dan dan cukup besar. (Jadi) tidak perlu khawatir," kata Wimboh.

AJB Bumiputera sudah sejak lama terbelit masalah likuiditas. Jika mengacu pada hitung-hitungan yang dilansir pengelola statuter AJB Bumiputera pada akhir 2016 lalu, defisit keuangan perusahaan pada periode 2017-2021 berkisar Rp 2,1 triliun – Rp 2,5 triliun per tahun. Salah satu cara yang dilakukan untuk menutup defisit yakni menjual aset-aset yang dimiliki.

Setelah pengelola statuter tersebut beralih kepada direksi baru, mereka menerapkan strategi baru dalam pembenahan untuk mendukung bisnis perusahaan ke depan. Direktur Utama AJB Bumiputera Sutikno Sjarif pernah mengatakan, salah satunya adalah melalui penerapan teknologi digital untuk mempercepat layanan kepada calon nasabah maupun nasabah. Dengan mengadopsi teknologi, dia berharap Bumiputera mampu bersaing di industri jiwa nasional.

Menurut Sjarif, lewat digitalisasi, waktu pemrosesan dokumen bisa dipangkas dari 21 hari menjadi hanya satu hari. Begitu juga dengan keluhan nasabah bisa direspons lebih cepat. "Kalau kami lihat lingkaran bisnis baru, maka klaim, cross selling, dan surrender, itu semua bisa digitalisasi," kata dia.

(Baca: Beroperasi Kembali, Bumiputera Kantongi Premi Rp 1,2 Triliun)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...