Pasar Obligasi Indonesia Masih Tawarkan Imbal Hasil Tinggi

Intan Nirmala Sari
2 Juni 2021, 12:34
saham_ obligasi
KATADATA
saham_obligasi

Senior Investment Strategist Bank OCBC Vasu Menon menyampaikan tingkat imbal hasil obligasi di negara berkembang atau emerging market masih banyak diburu investor global. Ini mengingat, pelaku pasar saat ini tengah mengantisipasi perkembangan kebijakan stimulus fiskal pemerintah AS.

Selain itu, program vaksinasi Covid-19 dinilai lebih efisien dibandingkan ekspektasi. Dukungan terhadap kebijakan moneter mampu mendorong proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Menon menyampaikan, penerbitan obligasi di pasar perdana masih sangat diminati. Bahkan belum terlihat akan mereda dalam waktu dekat. Di negara berkembang, penerbitan obligasi korporasi sejak awal tahun sejauh ini telah menembus batas US$ 200 miliar.

Sementara itu, Head of Investment Strategy Bank of Singapore Eli Lee memprediksi, tren imbal hasil obligasi global naik meskipun masih rendah menurut standar historis. Untuk imbal hasil US Treasury diperkirakan meningkat selama 12 bulan ke depan. Hal itu sejalan dengan pemulihan ekonomi AS dari pandemi dan inflasi yang tembus target Bank Sentral AS (The Fed) yakni di atas 2%.

Dia memperkirakan, imbal hasil US Treasury naik menjadi 1,90% seiring sikap dovish dari The Fed dan bakal menguntungkan aset berisiko. “Puncak pertumbuhan global 2021 masih berlanjut kuat di 2022 dan imbal hasil obligasi pemerintah yang rendah mendukung aset berisiko,” ujar Lee.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...