Korporasi Rajin Menabung di Bank Jelang Pemilu, Ini Kata Ekonom

 Zahwa Madjid
24 Januari 2024, 21:42
dpk, bank, korporasi, pemilu, pilpres
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Petugas menghitung uang pecahan rupiah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Adapun pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran, Arianto Muditomo menilai pada tahun politik dengan ketidakpastian stabilitas, korporasi akan mengambil langkah-langkah berhati-hati dalam manajemen kas dan penggunaan plafon kredit.

Menurutnya para perusahaan memprioritaskan likuiditas dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting. “Selain itu, perusahaan bisa berusaha untuk mendiversifikasi sumber pembiayaan, termasuk mencari alternatif selain kredit korporasi, seperti pinjaman jangka pendek atau penerbitan saham,” ujarnya kepada Katadata.co.id.

Tujuannya adalah menjaga fleksibilitas keuangan dan mengurangi eksposur terhadap risiko politik yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi. “Inilah yang terlihat dari neraca bank bahwa pertumbuhan DPK sektor korporasi relatif lebih tinggi dari total angka pertumbuhan,” ujarnya,

Arianto menilai DPK tetap akan bertumbuh sejalan dengan pola siklikalnya sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan kuartal pertama tahun ini tidak akan terlalu tinggi karena selain belanja konsumtif yang sudah pulih sebagaimana tahun 2023. Dibandingkan dengan masa pandemi Covid.

“Juga belanja personal terkait pemilu dari politisi pemilik dana besar yang banyak sampai dengan masa pemilu. Untuk selanjutnya pertumbuhan DPK akan kembali pada pola historisnya sehingga tetap dikatakan tinggi di akhir tahun,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...