Merger Bank Syariah BUMN, Bank Mandiri Jadi Pengendali 51% Saham BRIS

Image title
21 Oktober 2020, 14:19
bank syariah, bri syariah, mandiri syariah, bank syariah mandiri, bni syariah, merger bank bumn syariah, bumn, bank bumn, syariah, perbankan syariah, perbankan
Arief Kamaludin|KATADATA

Jika dibandingkan dengan penetrasi aset syariah pada 2019 di negara-negara dengan jumlah penduduk muslim yang tinggi seperti Malaysia, Kuwait, Bahrain, Brunei, dan Saudi Arabia yang rata-rata di atas 20% dan bahkan ada yang mencapai diatas 50%, penetrasi di Indonesia tergolong rendah.

Kemampuan bank syariah di Indonesia saat ini, khususnya ketiga bank syariah BUMN, untuk mendapatkan pendanaan melalui sukuk juga terbatas. Penerbitan sukuk dibandingkan surat utang konvensional di Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab rata-rata di atas 20% per April 2020.

"Sedangkan penerbitan sukuk dibandingkan surat utang konvensional di Indonesia masih di bawah 5% per April 2020," seperti dikutip dari prospektus ringkas tersebut.

Saat ini di Indonesia belum terdapat bank syariah yang memiliki kemampuan, baik dari sisi finansial maupun teknologi, untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah dan meraih pangsa pasar syariah yang saat ini belum terjamah. Khususnya pangsa pasar yang dapat diraih hanya oleh bank yang memiliki skala besar.

Dengan adanya rencana merger ini, diharapkan bank syariah BUMN memiliki modal dan aset yang cukup, dari segi finansial, sumber daya manusia, sistem teknologi informasi maupun produk-produk untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan prinsip syariah.

Dengan lebih dari 200 juta populasi muslim di Indonesia dan penetrasi keuangan syariah yang masih rendah pada saat ini yaitu kurang dari 7%, menunjukkan potensi bank syariah kedepannya masih sangat besar dan dengan adanya merger ini.

"Maka diharapkan bank hasil penggabungan akan memiliki permodalan dan kapasitas yang memadai untuk mengoptimalkan potensi tersebut," dikutip dari prospektus tersebut.

Indonesia Peringkat 1 Dunia dalam Pengembangan Keuangan Syariah

Fokus Bisnis Bank Syariah BUMN Hasil Merger

Bank hasil penggabungan akan memiliki modal dan aset yang kuat dari segi finansial, sumber daya manusia, sistem teknologi informasi, maupun produk dan layanan keuangan untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan prinsip syariah.

Hal ini diharapkan mampu meningkatkan penetrasi aset syariah serta meningkatkan daya saing untuk mencapai visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar secara global dalam waktu 5 tahun.

Total aset dari bank hasil penggabungan akan mencapai Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Dengan demikian bank ini masuk ke dalam 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dan 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar. Bank hasil penggabungan akan tetap menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS.

Berdasarkan prospektusnya, bank syariah hasil merger ini akan fokus pada beberapa segmen bisnis pembiayaan. Di segmen ritel, bank hasil penggabungan bakal menyalurkan pembiayaan untuk keperluan ibadah haji dan umrah, ZISWAF, pendidikan, kesehatan, dan remitansi internasional.

Di segmen korporasi dan wholesale, syariah hasil merger ini akan memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam sektor-sektor industri yang belum terpenetrasi maksimal oleh perbankan Syariah. Selain itu, bank ini juga dapat membiayai proyek-proyek infrastruktur yang berskala besar dan sejalan dengan rencana Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Di samping itu, bank hasil penggabungan akan menyasar investor global lewat produk-produk syariah yang kompetitif dan inovatif," seperti dikutip dari prospektus.

Sementara, di segmen UKM dan Mikro, bank hasil merger ini tetap terus memberikan pembiayaan melalui produk dan layanan keuangan Syariah, baik secara langsung maupun melalui sinergi dengan bank-bank Himbara dan Pemerintah Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...