Dilirik Grab dan Shopee, Harga Saham Bank Capital Naik 25% Sehari

Image title
25 Februari 2021, 14:49
bank capital, baca, saham, pasar modal, perbankan, digital, bank digital, saham bank capital, grab, shopee, grab incar bank capital, grab lirik bank capital
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Layar ergerakan harga saham di Jakarta.

Saham lainnya yang naik signifikan hari ini seperti PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) yang naik 32,8% menjadi Rp 166 per saham. Begitu pula saham PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) yang naik 34% menjadi Rp 268 per saham.

Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat menyampaikan kenaikan harga saham bak kecil ini seiring dengan rencana peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pengelompokan bank. Rencananya, OJK mengubah pengelompokan Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) menjadi Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI).

Perubahan pengelompokan ini, seakan menaikan satu tingkat standar pengelompokan. KBMI 1 dihuni bank yang memiliki modal inti di bawah Rp 6 triliun. Pengelompokan sebelumnya, BUKU 1 diisi bank-bank dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun.

KBMI 2 merupakan kelompok bank bermodal inti antara Rp 6 triliun - Rp 14 triliun. Sedangkan pada klasifikasi BUKU 2, batasan modal intinya Rp 1 triliun - Rp 5 triliun. Kemudian bank KBMI 3 memiliki modal inti Rp 14 triliun - Rp 70 triliun. Sementara modal inti bank kelompok BUKU 3 berada dalam rentangRp 5 triliun - 30 triliun.

Terakhir, bank penghuni kelompok KBMI 4 memiliki modal inti di atas Rp 70 triliun. Sedangkan sebelumnya, bank yang masuk dalam kategori BUKU 4, bermodal inti di hanya di atas Rp 30 triliun.

Selain itu, OJK menargetkan agar modal inti perbankan Tanah Air ditingkatkan hingga minimal Rp 3 triliun secara bertahap hingga 2022 mendatang. Hingga akhir tahun ini, OJK mendorong perbankan memiliki modal inti minimal Rp 2 triliun.

"Bank-bank yang memiliki modal inti di bawah Rp 3 triliun akan mencari mitra agar memenuhi aturan POJK tersebut. Hal ini yang saat ini banyak terjadi dan memberikan dampak positif pada kinerja harga saham bank tersebut," kata Lanjar kepada Katadata.co.id, Rabu (24/2).

Meski harga saham bank kecil naik dan mendapat sentimen positif, bukan berarti melakukan investasi di saham bank kecil tidak berisiko. Banyak bank kecil yang masuk kategori KBMI 1, memiliki tingkat kredit seret atau non-performing loan (NPL) yang tinggi. "Rasio NPL tersebut yang membuat tingginya risiko," kata Lanjar.

Selain NPL, investor juga bisa melihat likuiditas sebagai pertimbangan risiko dengan berkaca pada indikator modal dasar dan aset bank tersebut. Jika likuiditas lebih kecil, tentu akan menjadi salah satu faktor risikonya.

Untuk itu, Lanjar menilai saham-saham bank kecil ini lebih cocok untuk di-trading-kan saja memanfaatkan momentum saat ini. Sedangkan untuk melakukan investasi, Lanjar lebih merekomendasikan saham-saham bank besar yang masuk dalam KBMI 4.

"Prospektifnya bank bisa dinilai dari nilai buku (price to book value) bank tersebut dan rasio NPL yang tidak boleh lebih dari 5%," kata Lanjar membagikan tips terkait trading saham bank kecil.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...