Fokus Bisnis Berganti, Garuda Angkut 25 Ton Kargo Tiap Penerbangan
Berdasarkan laporan keuangan triwulan I-2021, pendapatan Garuda totalnya mencapai US$ 353,07 juta atau setara Rp 5,11 triliun (kurs: Rp 14.500). Pendapatan tersebut anjlok hingga 54,03% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai US$ 768,12 juta.
Mayoritas pendapatan berasal dari penumpang penerbangan berjadwal senilai US$ 183,35 juta per Maret 2021. Sayangnya, pendapatan tersebut mengalami penurunan 68,62% dari triwulan I-2020 US$ 584,21 juta.
Di tengah penurunan itu, bisnis angkutan kargo Garuda Indonesia mampu membukukan pendapatan mencapai US$ 94,87 juta dalam tiga bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut mengalami peningkatan hingga 34,94% secara tahunan dari US$ 70,31 juta.
Selain itu, pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal Garuda Indonesia berupa charter pesawat, mencapai US$ 22,78 juta pada triwulan I-2021. Pendapatan dari aktivitas bisnis tersebut mampu tumbuh 328% dari US$ 5,31 juta.