Garuda Belum Masuk Holding BUMN Pariwisata, Apa Alasannya?
Plt. Asisten Deputi Bidang Jasa Pariwisata dan Pendukung Kementerian BUMN Endra Gunawan mengatakan, holding ini bersifat ekosistem untuk mengintegrasikan berbagai fungsi dalam menunjang sektor pariwisata. Keberadaan holding dinilai akan bermanfaat bagi seluruh pelaku di sektor pariwisata.
"Holding menjadi motor penggerak sektor pariwisata guna memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha,” ujar Endra Gunawan.
Pembentukan holding ditandai dengan penetapan jajaran direksi dan komisaris baru Aviasi Pariwisata Indonesia yang dulunya bernama PT Survai Udara Penas. Penunjukan berdasarkan surat Menteri BUMN Erick Thohir bernomor SK-336/MBU/10/2021 dan SK-337/MBU/10/2021.
Ia mengatakan, jajaran direksi dan komisaris yang ditunjuk oleh Erick Thohir ini memiliki keahlian, kemampuan, serta pengalaman untuk membangkitkan kembali dan mengoptimalkan sektor pariwisata yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.
Mantan Wakil Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Dony Oskaria, ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia, sementara mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf akan menduduki jabatan Komisaris Utama.
“Iya betul (Dony sebagai dirut). (Kami akan) segera efektif (bekerja),” tutur Triawa kepada Katadata, Senin (4/10).
Selain kedua nama tersebut, Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II Edwin Hidayat Abdullah ditunjuk menjadi Wakil Dirut. Sementara itu, mantan Direktur Human Capital BRI Herdy Rosadi Harman akan menjadi direktur.
Selain Triawan, ada tiga nama lain yang akan duduk sebagai komisaris yaitu Odo Manuhutu, Wihana Kirana Jaya, dan Elwin Mok.