Konsorsium Pupuk Kaltim Garap Proyek Amonia Bersih Rp 60,2 Triliun
Sedangkan green ammonia diproduksi menggunakan green hydrogen melalui proses elektrolisis air menggunakan sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, tenaga angin, hingga panas bumi.
Kedua, proses produksinya rendah karbon. Blue ammonia dapat diproduksi dan digunakan pada infrastruktur yang sudah ada tanpa perubahan yang signifikan karena sifatnya yang hampir sama dengan grey ammonia.
Perbedaan produksi blue ammonia terletak pada teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon yang memungkinkan pemisahan produksi amonia dari emisi karbon. Dengan digunakannya sumber energi terbarukan, proses produksi green ammonia tidak menghasilkan emisi karbon.
Ketiga sebagai alternatif penyimpan energi. Clean ammonia dapat dimanfaatkan sebagai penyimpanan energi mulai dari hidrogen hingga listrik. Dengan demikian, penggunaan energi berbasis hidrogen, baik dalam pembangkit listrik maupun transportasi, akan menjadi lebih mudah karena hidrogen disimpan dalam bentuk yang kurang mudah terbakar atau rentan rusak.
Selain itu, ketika green ammonia yang dijadikan penyimpan listrik juga dapat diubah kembali menjadi listrik melalui proses pembakaran atau reaksi elektrokimia, menghasilkan energi yang dapat digunakan.
"Inilah peluang yang dilihat dengan jeli oleh PKT dan dimanfaatkan dengan dukungan teknologi yang mumpuni," ucap Rahmad. Di sisi lain, perusahaan saat ini juga melakukan transformasi hijau industri petrokimia berbasis gas alam di Indonesia.