Emiten Koleksi Lo Kheng Hong Panen Cuan, Ada yang Naik Ribuan Persen

Patricia Yashinta Desy Abigail
1 Agustus 2023, 17:14
Emiten Koleksi Lo Kheng Hong Panen Cuan, Ada yang Naik Ribuan Persen
Youtube UKDW Yogyakarta
Lo Kheng Hong dalam acara seminar How To Be a Wise and Smart Investor Amidst Uncertainty? di UKDW Yogyakarta, Sabtu (17/6).

Capaian laba Bank CIMB merupakan kontribusi dari pendapatan bunga yang naik 34,9 secara tahunan menjadi Rp 7,91 triliun. Torehan ini mampu meredam beban bunga yang melesat 64,75% menjadi Rp 3,01 triliun.

  • PT ABM Investama Tbk (ABMM)

ABM Investama menorehkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 188,52 juta pada semester pertama 2023. Laba perusahaan induk terintegrasi tersebut naik 97,4% dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya US$ 95,48 juta.

Seiring dengan naiknya laba, pendapatan perseroan juga naik 17% menjadi US$ 763,18 juta pada semester pertama 2023 dibandingkan pendapatan sebelumnya US$ 652,20 juta.

  • PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)

Astra Otoparts mencatatkan laba bersih Rp 801,6 miliar pada kuartal dua tahun ini. Laba emiten Grup Astra ini naik 85% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 432,5 miliar.

Seiring dengan naiknya laba, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 9,38 triliun atau naik 9% pada enam bulan di 2023 ini. Pendapatannya memang meningkat jika dibandingkan dengan raihan pada periode yang sama tahun yang lalu yaitu Rp 8,58 triliun.

  • PT Global Mediacom Tbk (BMTR)

Salah satu emiten grup MNC ini menbukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 440,15 miliar. Laba BMTR pada semester pertama 2023 turun 10,75% dibandingkan pada periode semester satu tahun lalu Rp 493,08 miliar.

Seiring dengan turunnya laba, pendapatan perusahaan juga menurun menjadi Rp 5,9 triliun pada paruh semester tahun ini. Padahal pendapatan perusahaan tahun lalu di periode yang sama mencapai Rp 6,9 triliun.

  • PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)

Austindo Nusantara Jaya membukukan rugi Rp 75,26 miliar dari sebelumnya yang untung Rp 278,10 miliar. Penurunan laba hingga 125,9% itu karena pendapatan emiten holding yang bergerak di bidang usaha kelapa sawit ini turun 20,4% dari Rp 2,08 triliun menjadi Rp 1,73 triliun.

Pendapatan menurun terutama disebabkan oleh harga jual rata-rata minyak sawit mentah yang menyentuh titik terendah sejak November 2020. Hal tersebut sebagai dampak dari jumlah produksi sawit yang lebih tinggi dan penurunan harga minyak nabati lain.

Sedangkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) hingga artikel ini diturunkan belum menerbitkan laporan keuangan semester I 2023.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...