Tersisa Satu Bulan, Setoran Pajak Tahun Ini Masih Kurang Rp 441 T

Agatha Olivia Victoria
19 Desember 2019, 18:40
pajak, setoran pajak, sri mulyani
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) mengatakan setoran pajak masih kurang Rp 441,39 triliun dari target tahun ini yakni Rp 1.577,56 triliun.

Kemudian PPh Final terkumpul sebanyak Rp 107,45 triliun atau tumbuh 6,73%. Realisasi PPN Dalam Negeri sebesar Rp 271,51 triliun atau turun 1,7%, serta Pajak atas Impor yang turun 6% menjadi Rp 209,44 triliun.

Pajak atas Impor terdiri atas PPh 22 Impor sebesar Rp 49,32 triliun, turun 1,4%. Sedangkan PPN Impor tercatat Rp 155,75 triliun atau tumbuh minus 7,8%.

Kontraksi pajak impor ini diakibatkan melambatnya aktivitas impor. Nilai impor kumulatif Januari–Oktober 2019 hanya US$ 140,8 miliar atau turun 9,94% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sektor

Berdasarkan sektornya, penerimaan pajak dari industri pengolahan dan pertambangan mengalami kontraksi. Setoran pajak industri pengolahan tercatat Rp 312,9 triliun atau minus 3,1%.

Sri Mulyani menjelaskan melambatnya realisasi pajak sektor pengolahan berbanding lurus dengan  restitusi pajak yang tumbuh 24,5%. "Serta PPh dan PPN Impor yang tumbuh negatif 8,2%," ucap dia.

(Baca: Omnibus Law Diperkirakan Berdampak ke Penerimaan Pajak pada 2021)

Selanjutnya, penerimaan pajak dari sektor pertambangan tercatat hanya sebesar Rp 52,49 triliun atau turun 20%. Seperti industri pengolahan, Sri beralasan turunnya pertumbuhan penerimaan pajak di sektor ini akibat restitusi yang tumbuh 32,9%.

Adapun penerimaan pajak sektor konstruksi dan real estat mencapai Rp 73,3 triliun, pajak dari sektor perdagangan mencapai Rp 219,34 triliun atau tumbuh 2,2%. Sedangkan sektor jasa keuangan dan asuransi yakni Rp 151,2 triliun, tumbuh 6,9%. Terakhir, sektor transportasi dan pergudangan sebesar Rp 44,15 triliun, melonjak 16,3%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...