Harga Minyak Turun Bisa Ganggu Penerimaan Negara 2019

Rizky Alika
4 Januari 2019, 12:43
minyak
Katadata

Dengan melihat potensi risiko tersebut, ia pun menilai tidak ada pilihan selain memacu penerimaan pajak agar penerimaan negara kembali capai target. Menurut dia, upaya ini dapat dilakukan dengan mendorong kinerja bisnis industri manufaktur yang merupakan kontributor utama penerimaan pajak. Tahun lalu, kontribusinya mencapai 30% dari total penerimaan pajak.

(Baca juga: Penerimaan Pajak dari Empat Sektor Industri Utama Tumbuh Melambat)

Ia pun menyarankan pemerintah memberikan dukungan dengan memberlakukan harga gas industri yang murah, sesuai dengan janji dalam paket kebijakan yang sudah diluncurkan. Selain itu, mengurangi biaya logistik melalui percepatan infrastruktur yang relevan dengan kebutuhan industri, bukan infrastruktur nonesensial.

Selain itu, pemerintah juga bisa mendorong sektor industri untuk memacu kinerja ekspor lewat diversifikasi produk dan pencarian pasar ekspor alternatif. Di sisi lain, pemerintah dinilai perlu memperbaiki kemudahan perizinan investasi untuk memacu Penamanan Modal Asing (PMA). Dengan berbagai langkah tersebut, pertumbuhan sektor industri diyakini dapat meningkat, begitu juga dengan setoran pajaknya.

Selain penerimaan pajak, Bhima melihat adanya peluang untuk mengoptimalkan penerimaan dari cukai lewat penerapan objek cukai baru seperti plastik. "Setelah itu bisa berlanjut ke minuman berpemanis dan barang lain yang punya eksternalitas negatif," ujarnya.

Adapun pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan -- pajak dan bea cukai -- sebesar Rp 1.781 triliun tahun ini alias naik 17% dari realisasi sementara 2018 yang sebesar Rp 1.521 triliun.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...