Kurs Rupiah 14.500 di Akhir Tahun, Gubernur BI: Masih Terlalu Murah

Rizky Alika
28 Desember 2018, 19:45
perry warjiyo
Arief Kamaludin|Katadata
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Namun, BI telah memperkirakan kenaikan The Fed tidak akan sebanyak yang diprediksi sebelumnya yaitu sebanyak tiga kali. BI pun menyatakan akan terus melakukan pemantauan serta melakukan upaya stabilisasi nilai tukar. Secara keseluruhan, rupiah dinilai telah sesuai dengan mekanisme pasar.

"Pasar bergerak secara baik, baik supply maupun demand dan spot, swap, maupun DNDF (domestic non-deliverable forward)," ujar Perry.

Kurs DNDF tersebut sudah terkendali Rp 50 di atas pasar spotnya. Hal ini juga didorong oleh kepercayaan perbankan, pelaku pasar, dan investor di dalam dan luar negeri terhadap upaya stabilisasi nilai tukar.

Selain itu, perbaikan faktor dalam negeri juga diperkirakan menguatkan posisi rupiah. Premi risiko diperkirakan membaik sehingga dapat mendorong aliran modal asing masuk di pasar saham dan obligasi.

Kemudian, pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan lebih tinggi, yaitu 5-5,4% dengan inflasi terkendali di level 3,5%, dan defisit transaksi berjalan turun dari 3% menjadi 2,5% dari produk domestik bruto (PDB).

(Baca juga: Jokowi Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2018 di Atas 5%)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...