Ancaman Perang Dagang Amerika-Jepang Picu Rupiah Menguat

Rizky Alika
7 September 2018, 19:49
Dolar rupiah
Arief Kamaludin (Katadata)

Kejatuhan greenback didorong pula oleh menguatnya GBP (Great Britain Pound Sterling) lantaran proses negosiasi Brexit memunculkan ekspektasi positif. 

Pada sesi siang, rupiah sempat mengalami tekanan pelemahan karena tingginya permintaan valas oleh korporasi dan repositioning dana portofolio asing dari obligasi dan saham. Tapi BI tetap mengawal pasar sehingga rupiah menguat. Siang tadi, tercatat pula adanya net inflows (aliran dana masuk) ke SBN sebesar Rp 200 miliar.

"Ini mendorong terjadinya masuknya kembali portofolio dana asing ke SBN (surat berharga negara)," tulis Nanang. (Baca juga: Rupiah Tembus 14.800, BI Borong Surat Berharga di Pasar Rp 3 Triliun)

Selain didorong penguatan rupiah, inflows juga didukung imbal hasil (yield) SBN yang menarik sebesar 8,47% untuk SUN 10 tahun (seri FR 64). Posisi imbal hasil ini turun 7 basis poin dari level penutupan pada 6 September 2018. Dibandingkan dengan yield US Treasury Bond tenor 10 tahun tercatat selisih imbal hasil mencapai 558,27 bps.

Berdasarkan data Bloomberg, penguatan kurs juga dialami valuta rupee India sebesar 0,34%, peso Filipina 0,13%, won Korea Selatan 0,09%, yen Jepang 0,04%, serta dolar Taiwan dan baht Thailand yang sama-sama menguat 0,08%. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...