Pembagian Dividen pada November Mengancam Pelemahan Rupiah

Dini Hariyanti
7 September 2018, 17:02
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Depresiasi Cepat

Ekonom jebolan Claremont Graduate University AS Masyita Cristallin berpendapat, depresiasi rupiah belakangan ini bisa dikatakan berlangsung cepat. Tapi perlu dibedakan perkara pelemahan kurs mata uang Garuda ini secara jangka pendek dan jangka panjang.

"Ini bisa dibilang cepat juga. Kita juga harus membedakan isu rupiah menjadi jangka panjang yang terkait faktor fundamentalnya dan jangka pendek terkait dengan sentimen," ujarnya kepada Katadata.co.id secara terpisah.

(Baca juga: Menanti Reaksi Obat Penguat Rupiah Racikan Pemerintah)

Secara fundamental, nilai tukar rupiah akan terus melemah terhadap greenback. Alasannya, defisit neraca perdagangan melebar sebagai konsekuensi defisit pada neraca perdagangan migas. Produk ekspor Indonesia juga banyak yang tergantung kepada bahan baku impor sehingga peningkatan kinerja ekspor selalu diikuti kenaikan impor.

Adapun secara jangka pendek, mata uang negara berkembang tengah menghadapi sentimen negatif akibat krisis di sejumlah negara, seperti di Turki dan Argentina. Sentimen ini muncul lantaran para investor kerap memasukkan emerging markets ke dalam satu keranjang yang sama.

"Di Indonesia ada isu lain yang juga penting, yakni likuiditas dolar di dalam negeri terbatas karena defisit neraca dagang. Selain itu devisa ekspor juga belum semua parkir di dalam negeri," tutur Masyita.  (Baca juga: Faktor Pembeda Pelemahan Rupiah Saat Ini Dibandingkan Krisis 1998)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...