Inflasi November Melonjak, Pemerintah Proyeksi Akhir Tahun Capai 3,1%

Miftah Ardhian
4 Desember 2017, 17:50
Darmin Sri Mulyani
Arief Kamaludin | Katadata

"Tapi kami tidak berharap bahwa inflasi itu berasal dari faktor yang sifatnya cost plus seperti komoditas. Jadi, pasti Menteri terkait terutama yangs elama ini telah jaga pangan stabil akan melanjutkan sampai tahun depan," ujarnya. (Baca: Cuaca Ekstrem Kerek Harga Pangan, Inflasi November Capai 0,20%)

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan pemerintah harus mengantisipasi cuaca ekstrim. Ini bisa menyebabkan adanya permasalahan dari sisi transportasi, sehingga distribusi logistik tertahan. Alhasil, sisi suplai barang pun bermasalah. Pemerintah harus terus menjaga konektivitas arus barang, sehingga inflasi tidak meningkat tinggi. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan November 2017 sebesar 0,20 persen. Faktor utamanya kenaikan harga pada semua komponen pengeluaran masyarakat. Terutama pada bahan pokok akibat cuaca ekstrim yang menyebabkan bencana banjir di berbagai daerah.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, cabai merah, beras, dan bawang merah, masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen, 0,03 persen, dan 0,02 persen. Ketiganya merupakan kontributor inflasi terbesar dalam kelompok bahan makanan.

Bahan makanan secara keseluruhan menjadi penyumbang porsi inflasi hingga 0,37 persen pada bulan lalu. "Kenaikan harga karena pengaruh musim, hujan besar yang terjadi pada November," kata Suhariyanto. (Baca juga:  Kemendag Waspadai Dampak Bencana Terhadap Inflasi)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...