Pemerintah Bayar Tunggakan Dana BBM TNI ke Pertamina Rp 8,4 Triliun

Desy Setyowati
7 Juli 2017, 14:36
BBM solar AK
Arief Kamaludin|KATADATA
Petugas pengisian bahan bakar melayani pembeli di sebuah SPBU di Jakarta.

Meski begitu, Pertamina masih harus menanggung beban selisih harga jual dengan harga keekonomian karena mengikuti keputusan pemerintah tidak menaikkan harga BBM pada awal Juli ini. Kebijakan ini rencananya akan dipertahankan setidaknya hingga September nanti.

(Baca: Jaga Defisit, Pemerintah Sepakat Pertamina Talangi Subsidi Energi)

Menurut Sri Mulyani, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian BUMN sudah sepakat Pertamina menanggung beban itu terlebih dahulu.

Sebelumnya, Pertamina mengklaim jumlah beban penjualan Premium dan Solar yang ditanggungnya selama paruh oertama tahun ini mencapai Rp 15 triliun. Angka ini terus bertambah jika harga BBM tidak naik lagi sampai akhir tahun. “Pertamina yang menanggung (harga Premium), karena memang tidak ada anggaran subsidinya,” kata Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar.

Sedangkan Direktur Keuangan dan Strategi Perusahaan Pertamina Arief Budiman mengatakan, pemerintah berutang sekitar Rp 35 triliun terkait subsidi LPG, BBM, dan bahan bakar untuk TNI. Bahkan, menurut Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik, jumlah tunggakan piutang Pertamina kepada pemerintah lebih besar yaitu mencapai Rp 40 triliun.

Di sisi lain, kinerja Pertamina pada awal tahun ini tidak sekinclong tahun lalu. Laba bersih BUMN energi ini tergerus akibat kenaikan harga minyak dan beban penjualan BBM.

Laba bersih Pertamina pada kuartal I tahun ini mencapai US$ 760 juta. Jumlahnya merosot 24,75 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 1,01 miliar.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...