Sri Mulyani: Produktivitas SDM Rendah, Upahnya Kemahalan

Desy Setyowati
10 Desember 2016, 09:00
Demo buruh
Agung Samosir|KATADATA

Besarnya alokasi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan ini merupakan bentuk investasi pemerintah di bidang SDM. Dengan begitu, bonus demografi berupa besarnya generasi muda tersebut bisa dioptimalkan. Sebab, mereka memiliki kemampuan untuk berproduksi dan berkompetisi saat memasuki dunia kerja.

(Baca: Ukur Rupiah, Jokowi Minta Yuan Dijadikan Alternatif Dolar)

Sayangnya, meski upah SDM Indonesia belum setinggi yang diberikan oleh negara-negara tetangga, produktivitasnya tidak sepadan dengan honornya. Sri Mulyani meminta warga Indonesia untuk memperbaiki kinerja dan produktivitasnya agar bisa berdaya saing.

“Produktivitasnya rendah, masih dianggap kemahalan (upahnya),” katanya dalam seminar bertajuk “Facing Global Challenges for Better Economic Growth in 2017” di Jakarta, Jumat (9/12).Demi meningkatkan produktivitas, pemerintah meningkatkan investasi di pendidikan, kesehatan, dan vokasional pelatihan.

Pemerintah melakukan upaya tersebut agar sektor manufaktur di dalam negeri bisa keluar dari tekanan rendahnya daya saing dan produktivitas terhadap negara lain. Sri Mulyani berharap, sekto manufaktur dalam jangka menengah panjang bisa kembali menjadi andalan untuk menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.

Pada akhirnya, ia berharap pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 5,1 persen tahun depan. Target itu beranjak dari perkiraan pencapaian pada tahun ini yang hanya lima persen. (Baca: Pemerintah Fokuskan Tiga Hal untuk Tingkatkan Daya Saing)

“Saya berjanji menerima pekerjaan sebagai Menteri Keuangan untuk membuat APBN yang bisa menciptakan masyarakat adil dan makmur. Seharusnya saya sampaikan sebagai resolusi tahun baru, tapi setiap hari harus ada resolusi,” ujar Sri Mulyani.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...