Sisa Dua Bulan, Realisasi Penerimaan Pajak Baru 64 Persen

Ameidyo Daud Nasution
7 November 2016, 19:12
Uang rupiah
Arief Kamaludin | Katadata

Selain itu, Ditjen Pajak juga akan terus menggenjot penerimaan dari pajak penghasilan dalam sisa dua bulan terakhir tahun ini. Selain dari PPN, Ditjen Pajak juga akan memaksimalkan penerimaan dari pajak penghasilan (PPh), khususnya dari orang pribadi.

Dari program tax amnesty yang bisa terlang sukses di periode pertama, Ditjen Pajak juga akan berupaya mengulangnya pencapaiannya di periode kedua hingga, yang berlangsung hingga akhir tahun ini. Sasarannya, selain dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Yon juga masih akan tetap mengejar wajib pajak besar terutama yang belum membayar pajak sesuai profilnya.

Dalam upaya menggenjot penerimaan pajak dan tax amnesty, Ditjen Pajak juga akan memanfaatkan teknologi informasi (IT) dalam mendata wajib pajak. Dengan begitu petugas pajak lebih mudah mengejar setoran dari wajib pajak dan memiliki data pembanding.

(Baca: Pemerintah Bidik Setoran Pajak dan Bea Cukai Naik di Akhir Tahun)

Menurut Yon, tren penerimaan pajak dalam dua bulan di penghujung tahun biasanya meningkat. Namun dia masih pesimistis penerimaan pajak bisa terkejar sesuai target dalam anggaran negara. Ditjen Pajak mengaku kemungkinan hanya akan mampu mengejar Rp 1.136 triliun atau target setelah dikurangi perkiraan terjadinya shortfall sebesar Rp 219 triliun. "Jadi target setelah shortfall masih tetap," katanya.

Ketidakyakinan Ditjen Pajak terhadap target pajak APBN-P 2016, juga dipengaruhi oleh perekonomian global yang masih lambat. Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan situasi ekspor impor dunia yang belum dapat dikatakan baik ini membuat Ditjen Pajak gagal mendapatkan Rp 42 triliun dari PPh. Hal ini, kata dia, merupakan faktor eksternal di luar kemampuan seluruh pegawai pajak.

"Jadi tergantung pertumbuhan ekonomi di luar juga," katanya. (Baca: Sri Mulyani Janji Tak Akan Teruskan Strategi Ijon Pajak)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...