Sofyan: Pemerintah Tetap Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen

Aria W. Yudhistira
16 April 2015, 14:38
Katadata
KATADATA
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.

?Kan ekspor naik, impor naik, tapi surplus. Kami berupaya supaya surplus,? kata Bambang, kemarin.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor bahan baku turun sebesar 16,2 persen yoy dari menjadi US$ 27,69 miliar selama kuartal I. Impor barang modal turun 10,3 persen yoy, dari US$  7,21 miliar menjadi US$ 6,47 miliar. Begitu juga dengan barang konsumsi, turun 14,32 persen dari US$ 2,97 miliar menjadi US$ 2,54 miliar.

(Baca: Ekonomi Diperkirakan Tumbuh 5,4 Persen)

Ekonom UBS AG untuk Asia Tenggara dan India Edward Teather menurunkan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dari 5,8 persen menjadi hanya 5,6 persen. Penurunan ekspektasi ini setelah melihat indikator perekonomian selama Februari terlihat dari data penjualan ekspor, impor, semen dan kendaraan bermotor yang rendah.

Namun, lanjutnya, berita baik bagi pertumbuhan ekonomi dengan adanya kebijakan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga, sehingga likuiditas sedikit longgar. Didukung pula, oleh neraca perdagangan yang positif kuartal I dibandingkan periode yang sama pada 2013 dan 2014.

(Baca: Bank Dunia: Kunci Pertumbuhan RI Ada di Investasi)

Dengan kondisi ini, dia berharap BI akan menurunkan suku bunga 50 basis poin (bps) atau 0,5 persen menjadi 7 persen pada semester II tahun ini. ?Kami berpendapat, BI akan kecewa terhadap pertumbuhan PDB, tetapi secara menyenangkan akan kaget terhadap hasil untuk transaksi berjalan tahun ini,? tutur Edward dalam laporannya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...