Permintaan Meningkat, Sektor Manufaktur Indonesia Kembali Ekspansif

Agustiyanti
2 Desember 2020, 11:18
 PMI, indeks manufaktur pesanan baru
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Ilustrasi. Pesanan baru meningkat untuk pertama kalinya pada Novemver dalam tiga bulan terakhir meski pertumbuhannya hanya pada kisaran marginal.

Stok pembelian menurun lagi, memperpanjang penurunan yang terjadi selama 11 bulan. Investasi setelah produksi menurun selama lima bulan berturut-turut.

Meski demikian, sentimen bisnis tetap positif. Mayoritas perusahaan berharap hasil produksi akan meningkat pada tahun depan seiring ekspektasi membaiknya kondisi perekonomian.

Kondisi manufaktur kawasan ASEAN juga kembali ke level netral dengan kenaikan PMI dari 48,6 pada Oktober menjadi 50. Tiga dari tujuh negara mengalami peningkatan kondisi selama bulan lalu. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mencatatkan pertumbuhan pada November.

Singapura mencatatkan PMI tertinggi mencapai 51,7, di atas ambang 50 selama dua bulan berturut-turut. Thailand juga masih berada di level ekspansi kecil dengan PMI sebesar 50,4.

Sementara itu, kondisi terus memburuk di Myanmar meski angka PMI meningkat dari 30,6 pada Oktober menjadi 34,2. Sektor manufaktur Filipina mencatatkan PMI 49,9, masih dalam fase kontraksi tetapi sudah mendekati ambang batas.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, angka PMI di atas 50 menunjukkan kondisi manufaktur yang mulai ekspansif. Meski masih terbatas, kondisi ini sudah lebih baik dibandingkan dua bulan terakhir yang masih masuk dalam fase kontraksi.

"Kami berharap secara gradual ekspansi industri mampu menjadi pijakan bagi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Kami berharap pemulihan ekonomi ini pelan tetapi ajeg," katanya.

Suahasil menegaskan pemerintah akan terus mendorong pemulihan ekonomi dengan memperhatikan protokol kesehatan. Gerakan 3M yang terdiri dari menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...