Rupiah Anjlok ke 14.235/US$ Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Agatha Olivia Victoria
26 Februari 2021, 16:51
rupiah, rupiah melemah, rupiah anjlok
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. Rupiah melemah terhadap dolar AS bersama mayoritas mata uang Asia.

Rupiah tercatat telah melemah 1,21% pada pasar spot dalam satu pekan ini akibat tren kenaikan imbal hasil surat utang AS. Jika dilihat dari kurs JISDOR, mata uang Garuda juga anjlok 1,02% selama minggu ini.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa obligasi pemerintah, khususnya treasury AS telah menjadi titik fokus pasar secara global belakangan ini. "Yield obligasi telah naik tahun ini karena prospek stimulus fiskal besar-besaran di tengah kebijakan moneter yang sangat lunak yang dipimpin oleh AS," ujar Ibrahim dalam hasil kajiannya, Jumat (26/2).

Selain itu, Ibrahim menilai bahwa percepatan laju vaksinasi secara global telah mendukung perdagangan reflasi, mengacu pada taruhan peningkatan aktivitas ekonomi dan harga. Namun, kenaikan imbal hasil obligasi yang disesuaikan dengan inflasi telah dipercepat dalam beberapa hari terakhir. Dengan demikian, hal itu menunjukkan keyakinan yang berkembang bahwa bank sentral mungkin perlu mengurangi kebijakan ultra-longgar.

Dengan sentimen itu, indeks dolar AS pun menguat dan mengakibatkan kurs Garuda melemah. "Untuk perdagangan pekan depan, rupiah juga berpotensi melemah di antara Rp 14.230-14.290 per dolar AS," katanya.

Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS naik 0,3% ke level 90.41. Mata uang Negeri Paman Sam pun terlihat perkasa dibanding euro, pound Inggris, dolar Australia, dan dolar Kanada saat ini.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...