Bunga Kredit Lambat Turun, Perbankan Malah Kerek Margin Keuntungan

Agatha Olivia Victoria
17 Juni 2021, 17:38
bunga kredit, kredit bank, margin keuntungan bank, perbankan, Bank Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA
Berdasarkan catatan BI, rata-rata SBDK hanya turun 3 bps secara bulanan pada April 2021, lebih terbatas dibandingkan penurunan secara bulanan pada Maret 2021 dan Februari 2021 yang masing-masing 15 bps dan 98 bps.

Sebaliknya, premi risko pada kelompok KCBA dan BPD menurun masing–masing sebesar 39 bps dan 31 bps. Meningkatnya premi risiko kelompok BUSN dan bank BUMN tersebut sejalan dengan persepsi risiko yang masih tinggi, antara lain dipengaruhi oleh loan at risk kedua kelompok bank tersebut yang berada pada level tertinggi pada April 2021.

Premi risiko kelompok BUSN meningkat pada seluruh segmen kredit, kecuali segmen kredit mikro. Dengan pangsa kredit korporasi dan kredit ritel yang mencapai sekitar 80%, kenaikan premi risiko kelompok BUSN utamanya didorong oleh segmen kredit ritel dan kredit korporasi yang tumbuh masing-masing 57 bps dan 61 bps secara tahunan pada April 2021.

Segmen kredit konsumsi KPR dan kredit konsumsi Non-KPR naik sebesar 93 bps dan 108 bps pada periode yang sama. Sebaliknya, premi risiko segmen kredit mikro turun sebesar 11 bps, sejalan dengan program penjaminan pemerintah untuk segmen kredit tersebut.

Sebelumnya, Ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia Teuku Riefky menilai masalah kredit saat ini adalah dari sisi permintaan. Dunia usaha belum kembali pulih sehingga permintaan kredit yang muncul sebagian besar hanya untuk operasional perusahaan atau bertahan di tengah pandemi agar tidak bangkrut. "Jadi bukan untuk kegiatan yang produktif seperti ekspansi usaha," kata Riefky kepada Katadata.co.id, akhir Februari.

Mengetahui hal ini, perbankan berusaha semaksimal mungkin agar NPL tidak naik. Salah satu caranya adalah dengan menahan SBDK untuk menjaga agar kredit yang tercipta berkualitas bagus.

Riefky menilai, hal tersebut memang tidak sesuai dengan keinginan BI agar SBDK bisa turun. Namun, perbankan juga memiliki masalah kualitas kredit. Dengan begitu, dibutuhkan koordinasi antara regulator dan perbankan agar suku bunga kredit bisa turun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...