Investasi Permanen Pemerintah Hingga Tahun Lalu Capai Rp 3.031 T

Agatha Olivia Victoria
2 Juli 2021, 17:18
investasi permanen pemerintah, investasi, bumn, kekayaan negara
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Investasi permanen pemerintah kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/lembaga di bawah Kemenkeu mencapai Rp 82,1 triliun.

Hingga tahun 2020, BUMN/lembaga di bawah Kemenkeu telah melaksanakan mandat pemerintah dalam pembiayaan di sektor infrastruktur dengan total nilai komitmen sebesar Rp 117 triliun dengan total nilai proyek sebesar Rp 699 triliun dari 292 proyek yang telah berjalan. Kemudian, memberikan penjaminan kepada pelaku usaha di sektor infrastruktur sebesar Rp 66,4 triliun dengan nilai proyek Rp 315 triliun.

Lalu, mengembangkan sektor ekspor dengan memberikan pembiayaan kepada pelaku usaha dengan nilai outstanding pembiayaan sebesar Rp 90,4 triliun dari nilai ekspor sebesar Rp315 triliun. Seluruh BUMN/lembaga di bawha Kemenkeu juga telah memberikan pembiayaan perumahan sebesar Rp 69,15 triliun kepada 1,08 juta debitur dan pinjaman kepada 28 pemerintah daerahuntuk membangun 38 fasilitas publik.

Kementerian BUMN sebelumnya memperkirakan dividen perusahaan pelat merah selama dua tahun yakni 2021-2022 akan lebih rendah dari PMN yang diterima. Menteri BUMN Erick Thohir memperkirakan beberapa perusahaan pelat merah masih terdampak Covid-19 sehingga setoran dividen belum maksimal. "Suka tidak suka kondisinya pada 2021 dan 2022 memang seperti ini, namun pada 2023-2024 kami yakin keadaannya akan berubah di mana dividen akan lebih besar dari PMN, " ujar Erick dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, akhir April 2021.

Pada tahun ini, dividen yang disetor BUMN diperkirakan Rp 28 triliun dan pada 2022 menjadi Rp 35 triliun. Angka tersebut lebih rendah dari kebutuhan PMN sebesar Rp 62 triliun.

Hanya beberapa perusahaan pelat merah yang bisa bertahan seperti BUMN kesehatan, asuransi, pangan, perkebunan dan kehutanan. Sedangkan untuk BUMN dalam bisnis tulang punggung antara lain mineral dan batu bara, telekomunikasi, jasa keuangan, minyak dan gas dan energi bakal tergerus cukup dalam.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...